Menteri PP-PA : anak Indonesia masih hadapi masalah kekerasan

id menteri pp pa, anak indonesia hadapi masalah kekerasan, masalah anak, tindak kekerasan, anak, pelajar, siswa

Menteri PP-PA : anak Indonesia masih hadapi masalah kekerasan

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

...Permasalahan yang sangat krusial adalah masalah kekerasan pada anak...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengatakan hingga saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi berbagai macam masalah yang dapat menghambat tumbuh dan kembangnya.
        
"Permasalahan yang sangat krusial adalah masalah kekerasan pada anak," kata Yohana Yembise di Jakarta, Jumat.
        
Selain itu, tambah dia, permasalahan lainnya adalah anak yang berkonflik dengan hukum, pengasuhan yang tidak optimal, Napza, anak korban pornografi, anak dengan HIV AIDS dan lain sebagainya.
        
"Semuanya merupakan masalah yang harus segera ditangani dan jadi perhatian kita bersama," katanya.
        
Dia menambahkan, Undang-undang Dasar 1945, mengamanatkan bahwa setiap anak memiliki hak untuk kelangsungan hidupnya serta hak untuk tumbuh dan berkembang.
        
Selain itu, hak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
        
"Untuk itu, momentum Hari Anak Nasional hendaknya dijadikan sebagai momentum bagi kita semua, seluruh unsur masyarakat, mulai dari orangtua/keluarga, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan hak anak dan memberikan perlindungan kepada anak," katanya.
        
Selain itu, perlu dikembangkan Kelompok Perlindungan Anak di tingkat yang paling kecil yaitu tingkat desa.
        
"Dengan demikian, diharapkan masyarakat dan pemerintah mampu mengenali potensi dan ancaman terhadap tumbuh kembang dan perlindungan anak di masing-masing desa," katanya.
        
Dia menambahkan, anak Indonesia memiliki jumlah yang sangat besar yaitu 34 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 82 juta orang.
        
"Mereka harus dipersiapkan sejak usia dini agar  kelak menjadi sumber daya manusia yang berkarakter kuat, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul dan berdaya saing," katanya,
  
Anak, kata dia, merupakan cermin masa depan dan merupakan generasi penerus bangsa.