Pemerintah bantu infrastruktur jalan program rumah MBR

id rumah murah, program rumah murah

Pemerintah bantu infrastruktur jalan program rumah MBR

REI bangun rumah murah (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah membantu infrastruktur jalan untuk mendorong kalangan pengembang aktif dalam mendukung program pembangunan rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Senin, mengatakan dengan stimulan dari pemerintah tersebut diharapkan kalangan swasta gencar dalam membuka perumahan-perumahan baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Palembang.

"Kunci suksesnya program ini ada di infrastruktur jalan, karena jika ada jalan maka ada yang mau membeli dan menempatinya. Terkait ini, pengusaha tidak perlu khawatir karena jalan akan dibangunkan oleh pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum," kata dia.

Lantaran kesinergian ini, Pemkot Palembang optimistis dapat mencapai target program rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah sebanyak 8.000 unit.

"Untuk lahan, pemkot mengamati masih banyak yang tersedia di Kota Palembang ini. Terdapat beberapa lokasi yang saat ini sedang berkembang sehingga dapat dijadikan bidikan kalangan pengembang. Mereka tidak perlu khawatir lagi karena infrastruktur jalan akan dibantu pemerintah," ujar dia.

Ia mengatakan, pemerintah sangat mendukung pengembangan kawasan pinggiran kota seperti di Kecamatan Sematang Borang dan Alang-Alang Lebar, Talang Tuwo dan lainnya, dengan bersedia menganggarkan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana.

"Kerja sama sudah dilakukan secara lintas sektoral untuk mendukung program sejuta rumah bagi MBR yang dicanangkan secara nasional. Seperti Dinas PU yang sudah menganggarkan dana untuk pembangunan jalan, PLN untuk jaringan listrik, serta PDAM untuk aliran air bersih," kata dia.

Program satu juta rumah ini mendapatkan dukungan penuh Pemkot Palembang karena hingga kini persoalan tempat tinggal bagi MBR masih menjadi hal dominan untuk mengikis kawasan kumuh di pinggir Sungai Musi.

"Harga rumah yang mahal karena tidak mudah mendapatkan lahan di perkotaan, bunga perbankan tinggi, belum lagi uang mukanya, menjadi permasalahan utama MBR. Namun dengan adanya program satu juta rumah maka tidak ada alasan lagi bagi MBR untuk tidak memiliki rumah," ujar Harnojoyo.

Pemerintah mematok harga rumah subsidi ini Rp110 juta hingga Rp115 juta dengan uang muka hanya satu persen dari harga rumah, dan bunga kredit perumahan telah diturunkan dari 7,25 menjadi 5 persen untuk masa 15-20 tahun.

Sementara ini, kebutuhan rumah di Sumatera Selatan mencapai 120 ribu unit, sedangkan Kota Palembang mencapai 65 ribu unit.

Sejak dimulai pada Januari 2015, pembangunan rumah bagi MBR ini telah terealisasi sebanyak 3.000 unit.