PSG tunjukkan tanda-tanda menyeramkan bagi rivalnya

id paris St germain, psg, liga prancis

PSG tunjukkan tanda-tanda menyeramkan bagi rivalnya

Pemain Paris Saint-Germain Zlatan Ibrahimovic (Reuters)

Paris (Antara/Reuters) - Terdapat tanda-tanda menyeramkan bahwa Paris St Germain (PSG) akan memulai musim Liga Prancis mereka dengan kecepatan penuh, yang mencemaskan bagi para rivalnya yang berupaya mencegah klub kaya asal ibu kota itu merengkuh gelar keempat secara beruntun.

Pada tiga musim terakhir PSG kesulitan menancapkan superioritas mereka di awal musim, sehingga harus mampu mengejar para rivalnya terdekatnya.

Klub yang didanai konsorsium Qatar ini, yang dalam waktu dekat akan mendatangkan pemain depan Argentina Angel Di Maria untuk memperbanyak opsi mereka di lini depan, tampil gemilang menjelang musim baru, menaklukkan tim-tim seperti Fiorentina dan Manchester United pada International Champions Cup.

Mereka kemudian menaklukkan Olympique Lyonnais dengan skor 2-0 di Trophy of Champions pada Sabtu.

"Kami bersatu dan bermain dengan tempo tinggi di lapangan, yang merupakan hal hebat karena saya ingin kami menerapkan gaya bermain kami terhadap lawan-lawan kami," kata pelatih Laurent Blanc setelah pertandingan Sabtu.

Pada tiga musim terakhir PSG memulai penampilannya di liga dengan hasil imbang, masing-masing dari lawan yang di atas kertas memiliki kualitas di bawah mereka, namun meski melalui apa yang disebut Blanc sebagai persiapan yang 'kacau,' mereka terlihat cukup tangguh.

Zlatan Ibrahimovic, yang tampil di bawah penampilan terbaiknya ketika PSG menyapu bersih semua trofi domestik (Liga Prancis, Piala Prancis, dan Piala Liga Prancis), terlihat berada dalam penampilan yang tajam.

Penyerang Swedia ini beberapa kali memainkan peran yang lebih dalam, sehingga Edinson Cavani, yang mengemas 11 gol dari delapan penampilan terakhirnya bersama PSG, dapat menikmati lebih banyak ruang di depan.

Penyerang Uruguay ini mencetak gol kedua timnya saat melawan Lyon pada Sabtu.

PSG akan mulai mempertahankan gelar mereka di markas Lille pada Jumat (18.30 GMT), sedangkan Lyon, runner up musim lalu, akan menjamu Lorient pada Minggu (19.00 GMT).

Lyon, yang pelatihnya Hurbert Fournier mengandalkan tim yang dihuni sejumlah pemain muda pada musim lalu, akan mendapat keuntungan dari para pemain yang kali ini lebih berpengalaman, namun mereka tidak akan dapat memainkan pemain internasional Prancis Clement Grenier di awal musim setelah gelandang serang itu mengalami robek ligamen pada kaki kanannya pekan lalu.

Olympique Marseille sempat menjadi salah satu penantang utama pada musim lalu, namun mereka kehilangan penyerang Andre-Pierre Gignac yang pindah ke klub Meksiko Tigres UANL dan Andre Ayew yang hijrah ke Swansea City, dan berpeluang kesulitan menyamakan kecepatan pada musim baru.

Mereka telah mendatangkan gelandang Abou Diaby yang sempat dihantam cedera serius dari Arsenal, yang akan memiliki sesuatu untuk dibuktikan setelah karirnya mengalami kemandekan.

"Saya tidak bermain selama dua tahun dan ini memerlukan waktu," ucapnya. "Saya ingin melakukannya setahap demi setahap. Saya terus bekerja, namun tim nasional berada di belakang kepala saya."
   Monaco akan berharap dapat membatasi kerusakan mereka setelah kehilangan Geoffrey Kondogbia yang pindah ke Inter Milan, Yannick Ferreira Carrasco ke Atletico Madrid, dan Dimitar Berbatov.

Mereka akan mengandalkan Stephan El Shaarawy, yang dipinjam dari AC Milan, yang akan menjadi pusat perhatian dari bursa transfer yang tidak banyak bergejolak sejauh ini. (Penerjemah: H-RF/A.R.A Adipati)