Palembang (ANTARA Sumsel) - Persatuan Judo Seluruh Indonesia Sumatera
Selatan fokus membina atlet junior, setelah terjadi kekosongan atlet
pada kelompok senior sejak empat tahun lalu.
Ketua Harian Pengurus Provinsi PJSI Sumsel Robert Hartono di
Palembang, Rabu, mengatakan, sejak itu, PJSI membina atlet usia 14-17
tahun yang mengenyam pendidikan di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya.
"Jika tidak ditempatkan di pemusatan latihan seperti yang ada
sekolah olahraga ini maka sulit untuk mendapatkan atlet yang benar-benar
mau jadi pejudo, karena olahraga ini relatif kurang diminati anak
remaja," ujar dia.
Namun, ia melanjutkan, berkat usaha secara berkesinambungan itu, akhirnya PJSI Sumsel mulai menuai hasil.
Dua pejudo muda yakni Qiroy Arzuardi dan Wirda Mahyuddin meraih
emas kategori seni (Nage No Kata) Kejuaraan Nasional Judo PPLP yang
berlangsung di Jambi, 29-30 Juli 2015.
"Prestasi yang mereka torehkan bisa jadi dorongan semangat buat
pejudo-pejudo Sumsel lain. Ini semua berkat kerja keras para atlet,"
kata dia.
Pada masa mendatang, Robert optimistis prestasi judo Sumsel kembali meroket seperti pada awal tahun 2000-an.
"Butuh waktu dan ini mulai terlihat, dengan pembinaan secara terus
menerus, saya optimitis akan lahir atlet berbakat," ujar dia.
Regenerasi atlet judo Sumatera Selatan terbilang lambat sehingga
setelah sejumlah pejudo senior memutuskan pensiun sulit ditemukan
pengganti untuk tetap menyumbangkan medali.
Prestasi Sumsel terdahulu dikenal melalui Aprilia Marzuki, dan dua kakak beradik yakni Johanes Taslim, dan Piter Taslim.
Kini ketiga atlet ini sudah memutuskan pensiun, yang terakhir yakni
Piter Taslim seusai menyumbangkan satu perunggu pada PON XVIII di Riau
tahun 2012.
Sumatera Selatan merupakan provinsi yang disegani pada era tahun 90
an hingga pertengahan tahun 2000-an ketika memiliki atlet andalan
Aprilia Marzuki. Atlet yang kini menetap di Jerman ini tak hanya membawa
prestasi Indonesia di ajang SEA Games tapi hingga Asian Games dengan
pengalahkan pejudo asal Jepang dan Korea.