Menjadikan Prabumulih sebagai kota gas di Indonesia

id jaringan gas, jaringan gas kota

Menjadikan Prabumulih sebagai kota gas di Indonesia

Petugas mengukur penggunaan gas di konsumen rumah tangga (ANTARA FOTO)

....Cita-cita seluruh warga Prabumulih teraliri jaringan gas bukanlah sesuatu hal yang muluk, karena kota tersebut memiliki kandungan gas melimpah....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Dua ratusan warga Prabumulih, Sumatera Selatan, berkumpul di Lapangan Wonosari yang telah dipasangi tenda raksasa.

Pada Jumat (21/8), ada Lomba Masak Bersama Jaringan Gas Kota Prabumulih yang antara lain dihadiri Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya serta Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya, serta pejabat polsek, polres, serta unsur Muspida.

Selain menyaksikan dan mengikuti lomba masak nasi goreng, warga ingin mendengarkan sambutan dari wali kota serta dirut PT Pertagas soal jaringan gas yang selama ini sebagian sudah terpasang di beberapa rumah-rumah penduduk.

Sebagian penduduk Prabumulih sudah menikmati jaringan gas melalui pipa langsung ke rumah untuk berbagai keperluan, terutama memasak sehingga mereka tak perlu lagi membeli tabung elpiji.

"Sudah sejak dua tahun ini di rumah terpasang gas yang digunakan untuk memasak. Ini sangat membantu sehingga tak perlu membeli tabung elpiji ke warung atau toko," kata Sutinah, warga Wonosari, Prabumulih.

Dia mengakui gas yang dialirkan PT Pertagas jauh lebih praktis dan ekonomis dibanding harus membeli tabung elpiji, karena tak perlu takut kehabisan stok.

Namun lain lagi dengan Siti Lestari, di rumahnya sampai saat ini belum bisa terpasang pipa gas. "Entah apa alasannya, saya juga tidak tahu," katanya.

Siti menginginkan di rumahnya dan wilayahnya juga bisa segera terpasang pipa gas yang tersambung ke langsung ke rumah, sehingga tak perlu lagi membeli tabung elpiji.

"Makanya saya datang ke acara ini ingin mendengarkan langsung omongan Pak Wali Kota dan pejabat dari Pertagas soal komitmennya ingin memasang gas di Prabumulih," katanya.

Komitmen kuat diberikan PT Pertamina Gas (Pertagas) kepada Kota Prabumulih guna menjadikan kota tersebut sebagai Kota Pertama di Indonesia yang seluruh rumah penduduknya tersambung jaringan gas (jargas).

Direktur Utama PT Pertagas Hendra Jaya mengatakan sebagai perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh BUMN 100 persen milik negara yakni PT Pertamina (Persero), Pertagas merasa komitmen itu sangat penting guna mendukung program pemerintah yang telah menunjuk Kota Prabumulih sebagai salah satu kota yang memanfaatkan jargas.

"Kami akan dukung sepenuhnya seluruh masyarakat yang ada di kota ini bisa teraliri jaringan gas," tegas Hendra yang juga merupakan putra asli Prabumulih.

Sejak 2013, warga Kota Prabumulih telah menikmati gas alam untuk kebutuhan rumah tangga. Sumber gas kota ini diperoleh dari sumur Pertamina EP Asset-II dengan alokasi gas 0,5 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD), dan pendistribusiannya melalui pipa milik PT Pertagas.

Perusahaan pengelola jargas yang saat ini mencapai 4.650 sambungan tersebut dilaksanakan oleh anak perusahaan Pertagas yakni, PT Pertagas Niaga dengan menggandeng BUMD Prabumulih, PT Petro Prabu.

Dukungan nyata Pertagas terhadap jargas ini terlihat dengan penambahan sambungan yang tengah dibangun saat ini.

"Dengan dukungan seluruh masyarakat dan walikota, akhir tahun ini gasnya akan segera mengalir ke 2.626 rumah penduduk Kota Prabumulih," jelas Hendra.

Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya berjanji akan mempermudah seluruh ijin dan proses pengembangan jargas di daerahnya.

"Karena jaringan gas kota ini diminta oleh seluruh warga Kota Prabumulih. Bahkan, saya berharap seluruh warga bisa segera menikmati jargas di rumahnya mading-masing," katanya.

Menurutnya, setidaknya terdapat empat alasan utama kenapa seluruh rumah penduduk di Kota Prabumulih memungkinkan untuk dialiri jargas. Selain memiliki sumber gas alam yang berlimpah, jumlah penduduknya tidak banyak, serta ditunjang oleh kondisi permukimannya yang sudah mengelompok.

"Selain itu yang tidak kalah penting adalah masyarakat di sini mendukung penuh kalau rumahnya bisa terairi jaringan gas," kata Wali Kota.

   
Bukan muluk-muluk
Dikatakan Ridho hanya dengan tambahan sekitar 32 ribu sambungan maka Kota Prabumulih akan langsung menjadi kota pertama di Indonesia yang seluruh rumah penduduknya menggunakan jarigan gas rumah kota.

"Tentu ini bisa menjadi contoh untuk kota-kota lain sekaligus menjadi kebanggaan Pemerintah," tegasnya.

Dia mengatakan, cita-cita seluruh warga Prabumulih teraliri jaringan gas bukanlah sesuatu hal yang muluk, karena kota tersebut memiliki kandungan gas yang melimpah.

Dicontohkan warga Seoul, Korea Selatan, yang jumlahnya jutaan rumah tangga seluruhnya sudah menggunakan gas di rumah untuk berbagai keperluan seperti memasak serta pemanas ruangan saat musim dingin.

Gas yang dipergunakan warga Korsel tersebut, katanya, seluruhnya berasal dari sejumlah kota di Indonesia.

"Korea saja yang tidak memiliki sumber daya alam gas bisa membuat warganya menggunakan gas, masak kita di Prabumulih tidak bisa. Apalagi di sini memiliki kandungan gas yang melimpah," katanya.

Salah satu bukti Kota Prabumulih memiliki kandungan gas adalah PT Pertamina EP Asset 2 melakukan pemboran Sumur PMB-P14 TW/33 betujuan untuk menambah titik serap minyak dan gas dengan target mendapatkan hidrokarbon pada lapisan Prabumulih Barat.

"Target utama lapisan ini adalah minyak dan gas yang akan dibor sampai kedalaman akhir 2.800 meter. Dan untuk pemboran sumur PMB - P14 TW ini target untuk minyak sebanyak 120 Barel Per Hari (BOPD) dan gas 2.5 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD)," kata Direktur Pengembangan PT Pertamina EP Asset 2 Herutama Trikoranto.

Pemboran Sumur PMB-P14 TW/33  dimulai sejak Selasa (11/8) dan diharapkan dalam waktu tak lama sudah bisa selesai serta bisa menghasilkan minyak dan gas.

Saat ini produksi asset 2 mencapai 19.753 Barel Per Hari atau sebesar 90 persen dari target 22.049 Barel Per Hari.

Sementara untuk realisasi produksi gas mencapai 466,37 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari atau sebesar 99 persen dari target 471,23 Juta Kaki Kubik Per Hari.

Gas dari Asset 2 ini digunakan untuk keperluan listrik, industri pupuk dan berbagai kebutuhan di Sumatera Selatan ini termasuk juga untuk keperluan jaringan gas kota di Prabumulih dan sekitarnya.