Kapal angkutan sungai mulai terganggu kabut asap

id kabut asap, kapal sungai terganggu

Kapal angkutan sungai mulai terganggu kabut asap

Kapal di perairan Sungai Musi mulai terganggu kabut asap (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kapal angkutan di Sungai Musi Palembang, sejak beberapa hari terakhir mulai terganggu karena kabut asap sejak pagi hari menyelimuti wilayah sepanjang perairan tersebut.

"Kabut asal pekat menyelimuti wilayah perkotaan dampaknya sangat mengganggu aktivitas warga yang menggunakan sarana transportasi air, karena jarak pandang hanya beberapa puluh meter saja," kata Ahmad Firdaus, pengemudi kapal motor cepat perairan Sungai Musi di Palembang, Selasa.

Menurut dia, akibat jarak pandang terganggu oleh kabut asap, sebagian pengemudi kapal motor cepat (speed boat) dan perahu bermesin memilih menunggu jarak pandang kembali normal baru kembali beraktivitas supaya tidak membahayakan keselamatan penumpang.

Sementara, penurunan jarak pandang tertutup kabut asap di sepanjang perairan Sungai Musi, sejak beberapa hari terakhir imbasnya beberapa keberangkatan angkutan kapal sungai di Dermaga Palembang mengalami penundaan demi keselamatan para penumpang.

Para pengemudi kapal motor bersandar di dermaga memilih menunggu pukul 10.00 Wib baru berangkat, karena kabut asap sudah menipis.

Sementaara, informasi dari pihak BMKG setempat, pada pagi pukul 04.00 hingga pukul 06 Wib jarak pandang di sepanjang perairan Sungai Musi berkisar 200 meter dengan kecepatan angin 4,0 knot.

Kondisi demikian, wajar jika beberapa kapal sungai mengalami penundaan pemberangkatan, menunggu kondisi cuaca dan udara normal.

Sementara, Moeksin, salah satu warga Kota Palembang mengatakan bahwa kalau di pagi hari terasa sangat tebal kabut asap, sehingga jika hendak keluar rumah harus menggunakan masker.

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin sebelumnya melarang camat dan kepala desa meninggalkan tempat untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan supaya tidak timbul kabut asap.

Beberapa hari ini Palembang sudah diselimuti kabut asap dan itu tidak boleh terjadi lagi sehingga perlu pencegahan, katanya.

Oleh karena itu diminta kepada seluruh camat dan kepala desa terutama yang daerahnya banyak dan rutin terdapat titik api harus selalu siaga, ujarnya.