Disperindag pantau perkembangan harga tahu tempe

id tahu, perkembangan harga tahu tempe

Disperindag pantau perkembangan harga tahu tempe

Seorang perajin tempe sedang membuat tempe (Foto Antarasumsel.com/15/Feny Selly/Aw)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, menurunkan tim ke pasar-pasar untuk memantau harga tahu tempe yang cendrung naik, akibat melambungnya harga kedelai saat ini.

Sepekan terakhir banyak keluhan dari pengusaha tahu tempe setempat bahwa mereka kekurangan bahan baku kedelai baik produksi lokal maupun impor, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau, Farida Aryani, Jumat.

Ia mengatakan, selama ini para pengusaha tahu tempe setempat menggunakan bahan baku kedelai produksi lokal, namun setelah harganya naik dari Rp7.000 menjadi Rp9.500 per kilogram mulai peralih ke kedelai impor.

Sedangkan harga kedelai impor juga naik menjadi Rp7.500 dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram, sementara stok pada tingkat pedagang lokal menipis.

"Dengan kenaikan itu para pengusaha tahu tempe diimbau jangan menaikan harga terlalu tinggi, karena termasuk salah satu bahan pokok masyarakat," katanya.

Ia mengharapkan, kenaikan harga kedelai itu masih bisa disiasati oleh pengusaha tahu, tempe, dan susu kedelai setempat, namun harga tinggi itu berkepanjangan akan berdampak kelangkaan stok bahan baku.

Kenaikan harga kedelai dan bahan pokok lainnya itu adalah dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, mudah-mudahan pemerintah cepat mengatasi, ujarnya.

Salah seorang pedagang tahu dan tempe di Kota Lubuklinggau, Ninik Maryani (40) mengeluhkan tingginya harga kedelai saat ini, sehingga terpaksa menyesuaikan harga jual tahu dan tempe.

"Kami sangat sulit mendapatkan bahan baku kedelai meskipun ada dijual pedagang harga sudah tinggi dari sebelumnya, terutama kedelai produksi lokal mencapai Rp9.500 per kilogram," jelasnya.

Sekarang bahan baku pembuatan tahu dan tempe menggunakan kedelai impor yang harganya kisaran Rp7.500-Rp7.900 per kilogram, itu pun stoknya terbatas.

Dengan kenaikan harga bahan baku itu, tahu masih dijual antara Rp4.000 untuk enam potong dari sebelumnya Rp3.000, sedangkan tempe dijual antara Rp4.000-Rp5.000 per batang yang sebelumnya Rp3.500 per batang, jelasnya.