Palembang (ANTARA Sumsel) - Pelaku pasar modal harus lebih selektif
dalam membeli saham di saat kondisi ekonomi belum membaik seperti ini
karena kejatuhan harga akibat kinerja buruk suatu perusahaan sangat
rentan terjadi.
Pejabat sementara Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang
Early Saputra di Palembang, Rabu, mengatakan, ada baiknya, para investor
menggunakan metode fundamental untuk menilai performa suatu perusahaan
sebelum mengambil keputusan untuk membeli sahamnya.
"Pilihlah perusahaan yang return on equity (roe) tinggi atau rasio
kemampuan mendapatkan laba dari saham yang dimiliki di atas 25 persen,
kemudian memiliki debt to equity (der) yang kecil atau rasio antara
modal dengan hutang, dan price earning ratio (per) yang rendah atau
rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan terhadap harga
sahamnya," kata dia.
Selain itu, pelaku pasar juga harus mempertimbangkan mengenai
economic moort atau kinerja perusahaan itu untuk menilai apakah mampu
bertahan di saat krisis.
Menurut Early, kondisi tersebut dapat diamati dengan jelas justru
di saat harga saham jatuh seperti saat ini. "Perusahaan yang bagus itu,
labanya tetap bertumbuh meski dalam kondisi sulit, sederhana saja," kata
dia.
Dengan menggunakan metode fundamental ini, menurut Early, setidaknya investor sudah menerapkan manajemen resiko.
"Sebenarnya, persoalan bukan pada penurunan atau naiknya harga
saham tapi pada seberapa bagus perusahaan yang sahamnya akan dibeli ini.
Jika pelaku saham memakai konsep ini maka dia sudah menjadi
sebenar-benarnya investor karena terpengaruh oleh kondisi yang ada,"
kata Early.
Menurut Early tidak ada yang bisa menentukan kapan saat terbaik
membeli saham suatu perusahaan karena posisi titik terendah baru
diketahui setelah terjadi balik arah.
"Oleh karena itu dibutuhkan analisa yang tepat sebelum mengambil
keputusan dengan menggunakan beragam informasi, terutama dari laporan
keuangan yang bisa diakses melalui Bursa Efek Indonesia," kata dia.
Ia menambahkan, sementara itu, saat ini merupakan waktu yang tepat
untuk menemukan perusahaan berforma baik karena ketika pelemahan ekonomi
terjadi maka akan terlihat dengan sendirinya.
"Sehingga, saat ini adalah waktu yang tepat bagi yang ingin belajar
pasar modal. Di saat harga turun, maka investor pemula dapat mengamati
dengan jelas pergerakan saham suatu perusahaan," ujar dia.
Sementara itu, penurunan harga saham terjadi hampir merata yang
disinyalir akibat pengaruh krisis ekonomi global, belum diumumkannya
suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed, dan belum membaiknya
perekonomian dalam negeri.
Sementara ini jumlah investor di Palembang per 31 Agustus 2015
mencapai 6.499 investor dengan pertumbuhan 2-3 orang per hari, sementara
nilai transaksi mencapai Rp13 miliar per hari.
Otoritas Jasa Keuangan mendorong peningkatan penetrasi pasar modal
yang hanya 3,7 persen atau terendah dari berbagai produk jasa keuangan.
Berita Terkait
Polda: Oknum polisi pelaku asusila telah jadi tersangka dan ditahan
Senin, 22 April 2024 17:41 Wib
Polisi tangkap pelaku pembunuh wanita hamil
Senin, 22 April 2024 14:50 Wib
Psikolog: Pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Kamis, 4 April 2024 23:53 Wib
Ini kiat dari OJK hindari modus pinjol dan investasi ilegal
Selasa, 2 April 2024 15:24 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Polisi beri pembinaan terhadap pelaku tawuran di Kota Palembang
Sabtu, 23 Maret 2024 23:22 Wib
Polisi tangkap pelaku penyebab kematian santri ponpes di Tebo
Jumat, 22 Maret 2024 19:19 Wib
Oknum pendidik di Bukittinggi diduga cabuli murid
Rabu, 20 Maret 2024 14:12 Wib