Denpasar, (ANTARA Sumsel) - Kementerian Pariwisata menganggarkan sebesar Rp3,25 triliun untuk kegiatan promosi pariwisata Indonesia termasuk "branding" di luar negeri guna mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Tahun depan, kami akan memasang "branding" di berbagai media internasional," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana ditemui saat menjadi pembicara seminar "Branding Individu dan Branding Kolektif Dalam Pariwisata Bali yang digelar di Universitas Udayana di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, anggaran yang telah disetujui wakil rakyat tersebut hampir 50 persen dialokasikan untuk promosi "branding" atau merek pariwisata Indonesia.
Ia menilai "branding" merupakan salah satu sarana penting bagi suatu destinasi wisata yang digunakan oleh negara untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
"Branding" itu adalah sesuatu yang memberikan identitas, sehingga 'branding' memberikan asosiasi terhadap karakter (pariwisata)," Pitana yang juga merupakan dosen di Program Studi Pariwisata Pascasarjana Unud itu.
Dia menilai selama ini "branding" pariwisata Indonesia yakni "Wonderful Indonesia" masih kurang terdengar gaungnya jika dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dengan "Uniquely Singapore" dan Malaysia dengan "Truly Asia".
"Wonderful Indoensia" baru kami garap secara seriys. Sebuah 'branding' itu akan bisa diterima positif apabila dikomunikasikan secara terus menerus. Oleh karena itu harus dipasarkan oleh 'marketing communication'," ucapnya.
