Baturaja (ANTARA Sumsel) - KPU Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera
Selatan, sampai sekarang belum juga memasang alat peraga kampanye,
padahal Pilkada serentak akan berlangsung pada 9 Desember 2015.
Meski pelaksanaan Pilkada tinggal beberapa bulan lagi, namun pihak
KPU belum juga memenuhi kewajibannya memasang alat peraga kampanye (APK)
kandidat calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Kuryana Azis-Johan
Anuar dan nomor urut 2, Hj Percha Leanphuri-HM Nasir Agun, kata Dayat,
warga setempat di Baturaja, Senin.
Padahal, menurut dia, sesuai PKPU pemasangan dan pengadaan APK ini merupakan tanggung jawab KPU.
"Sampai saat ini saya tidak melihat adanya APK yang dipasang KPU
yang seharusnya masyarakat perlu segera tahu siapa calon bupati OKU dan
apa visi misinya," kata Jaya warga OKU lainnya menambahkan.
Sementara, pengamat politik Universitas Baturaja (Unbara), Umi
Rahmawati, mengatakan, untuk menaikkan tingkat partisipasi pemilih pada
Pilkada 9 Desember mendatang, KPU setempat harus gencar
mensosialisasikan peranan masyarakat dalam menentukan calon pemimpinnya.
Menurut dia, suksesnya Pilkada tidak bisa hanya berdasarkan minim
persoalan. Melainkan yang penting untuk diperhatikan pula bahwa sejauh
mana tingkat partisipasi masyarakat menyukseskan dan memilih calon
Bupati dan Wakil Bupati OKU, dengan menggunakan hak pilihnya.
Masyarakat mesti diberi pemahaman secara mendasar begitu besarnya pengaruh suara mereka guna kemajuan OKU.
"Artinya, pemimpin mereka di pemerintahan, bukanlah penyelenggara
Pemilu, partai politik (Parpol) atau kelompok yang menentukan. Akan
tetapi di sini, dari suara atau hak pilih mereka yang digunakan pada
Pilkada, itulah melahirkan pemimpinnya ke depan," kata Umi.
Sebagai mantan Ketua KPU OKU periode 2008-2013, dirinya masih
optimis jika karakter masyarakat daerah itu, jika mendapatkan pemahaman
secara mendalam melalui sosialisasi tentu tumbuh dorongan menggunakan
hak pilihnya.
"Saya rasa pemilih di OKU masih baik. Pemilih juga semakin cerdas
untuk menggunakan hak pilihnya. Memang, persoalan yang muncul sekarang
terkait pemilih situasional, memanfaatkan Pilkada guna meraih keuntungan
secara pribadi," ucap Dosen FISIP Unbara ini sembari menjelaskan
pemilih cerdas adalah pemilih yang tidak situasional.
Lebih jauh disampaikan, jika memang KPU dalam mensosialisasikan
Pilkada, terutama menyangkut kedua pasangan calon dengan visi-misi yang
diusung, dirinya yakin tingkat partisipasi pemilih di OKU mencapai 80
persen.
Harus ada pembelajaran politik terhadap masyarakat, dan KPU mensosialisasikan tentang calon sehingga masyarakat memahami.
"Memang beban ini tidak bisa dipikul oleh KPU atau Panwas. Para
pasangan calon serta Parpol pengusung maupun tim pemenangan, juga mesti
memberikan pembelajaran politik atau menanamkan pemahaman dan
nilai-nilai postif," ungkapnya.
Devisi Sosialisasi KPU OKU, Yudi Risandi mengatakan, pemasangan APK
mungkin 14 Oktober 2015 ini selesai dicetak dan langsung akan dipasang.
Untuk sosialisasi yang dilakukan sejauh ini masih sebatas info-info disajikan dalam pertemuan-pertemuan saja, katanya.
Berita Terkait
Alat berat dikerahkan untuk bersihkan jalur Trenggalek-Bendungan
Minggu, 21 April 2024 10:09 Wib
Warga OKU demo sambil bawa alat elektronik rusak
Sabtu, 20 April 2024 6:37 Wib
Pemkab Muba siagakan alat berat di titik rawan bencana
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
Jalan rusak, Pj Bupati Muba langsung kirimkan alat berat
Jumat, 15 Maret 2024 15:53 Wib
"Resep Nasi Goreng" kata kunci paling moncer
Kamis, 14 Maret 2024 22:30 Wib
Pemkab Empat Lawang salurkan 300 paket alat pendengaran
Senin, 11 Maret 2024 19:25 Wib
Alat berat pangkas bukit buka jalan alternatif di lokasi longsor OKU Selatan
Jumat, 8 Maret 2024 22:33 Wib
Petugas KPK bawa alat hitung uang saat geledah rumah Hanan
Kamis, 7 Maret 2024 11:34 Wib