Omset pendapatan JNE menurun akibat asap

id asap, kabut asap

Omset pendapatan JNE menurun akibat asap

Kabut asap (Foto Antarasumsel.com/15/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Omset pendapatan Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa dikenal dengan JNE diperkirakan mengalami penurunan sekitar 10 persen, karena pengaruh kabut asap yang menyebabkan terjadinya penundaan penerbangan.

"Sekitar 10 persen diperkirakan omsetnya menurun sejak adanya kabut asap," kata Kepala Cabang JNE Palembang, M Daud di Palembang, Rabu.

Menurut dia, sejak beberapa hari terakhir ini kabut asapnya cukup parah, karena sudah mengalami penundaan penerbangan atau delay pesawatnya.

"Delay pesawat itu yang biasanya satu jam, kemarin minggu delaynya sampai setengah hari baru bisa masuk pesawat pukul 12.00 WIB dan 14.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan, kabut asap bukannya berkurang, bahkan bertambah untuk Kota Palembang, sementara kalau Pekan Baru dan Jambi aktivitasnya lumpuh, karena penerbangan belum bisa bergerak sama sekali.

Kalau yang keluar Palembang itu biasanya menunggu pukul 10.00 WIB dan pukul 11.00 WIB baru bisa terbang, ujarnya.

Ia mengakui, tentunya ini berpengaruh pada omset pendapatan perusahaan penyedia jasa kiriman barang dan sudah mencakup nasional, bukan Kota Palembang saja.

"Karena penundaan penerbangan yang tadinya barang bisa masuk pada sore hari, karena kantornya sudah tutup otomatis menjadi bumerang bagi kita," ujarnya.

Kalau untuk kiriman makanan khas pempek selain Pekan Baru dan Samarinda tetap normal, karena diusahakan penerbangan masih bisa dilakukan.

Sementara kalau ke Jambi, sampai saat ini pengiriman masih melalui Palembang, katanya.