Palembang, (ANTARA Sumsel) - Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan menyatakan hari tanpa hujan berturut-turut dalam waktu yang cukup panjang 21-60 hari di Kota Palembang dan daerah lainnya segera berakhir.
Berdasarkan hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per Oktober 2015, Kota Palembang yang tergolong tanpa hujan yang panjang hingga sangat panjang, pada November ini segera berakhir karena hingga kini sudah dua kali diguyur hujan meskipun durasi dan intensitasnya masih rendah, kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per Oktober, Palembang masuk dalam kriteria tanpa hujan panjang hingga sangat panjang.
Indikator suatu daerah masuk dalam kriteria tanpa hujan panjang jika selama 21-30 hari berturut-turut tidak ada hujan, kriteria sangat panjang tanpa hujan selama 31-60 hari, serta masuk dalam kriteria ekstrem jika hari tanpa hujan berturut-turut mencapai lebih dari 60 hari.
Selain Kota Palembang, hari tanpa hujan dengan kriteria panjang juga terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, dan Kabupaten Musirawas.
Sedangkan hari tanpa hujan dengan kriteria sangat panjang yakni terjadi pada Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, dan Muaraenim.
Khusus dalam Kota Palembang kegiatan pemantauan/monitoring hari tanpa hujan berturut-turut dilakukan di wilayah Sekojo, Kenten, dan Plaju, sedangkan di Musi Banyuasin dilakukan di Babat Toman, Sekayu, Ngulak, dan Sungai Keruh, Lahat di Kecamatan Merapi Timur, Merapi Barat, dan Jarai, serta Kabupaten Musirawas dilakukan di Purwodadi, dan Karangdapo.
Sementara daerah Sumsel lainnya seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir masuk dalam kriteria hari tanpa hujan berturut-turut ekstrem mencapai lebih dari 60 hari yang dilakukan kegiatan pemantauan/monitoring hari tanpa hujan berturut-turut di Kecamatan Celikah, Lempuing Induk, dan Pangkal Lampam, katanya.
Menurut dia, hari tanpa hujan berturut-turut tersebut diprakirakan pada November ini bisa lebih pendek, karena sekarang ini memasuki masa pancaroba atau musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
Dalam kondisi masa pancaroba sekarang ini, hujan mulai banyak turun di wilayah Sumsel meskipun belum secara merata.
Dalam kondisi cuaca pada masa pancaroba ini, masyarakat diimbau tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan, lahan pertanian, dan perkebunan, kata Indra.
Menghadapi kondisi cuaca tersebut, tim gabungan satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berupaya secara maksimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang asapnya mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat Sumsel sejak akhir Agustus 2015.
Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel Yulizar Dinoto menjelaskan menghadapi kondisi musim pancaroba sekarang ini pihaknya tetap berupaya meningkatkan tindakan tanggap darurat seperti melakukan operasi pemadaman melaui darat dan udara di daerah yang masih terdeteksi cukup banyak titik panas.
Selain itu mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), dan menggelar shalat minta hujan.
Akhir-akhir ini jumlah titik panas atau "hotspot" berfluktuasi dan cenderung menurun, meskipun demikian tetap perlu dilakukan upaya meminimalkan titik panas serta pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang kini mulai dapat dikendalikan, ujar Yulizar.
Berita Terkait
Periset BRIN prediksi musim hujan segera berakhir
Jumat, 5 Januari 2024 14:09 Wib
Presiden Jokowi serukan gerakan tanam pohon bertepatan musim hujan
Rabu, 29 November 2023 10:01 Wib
32 kasus karhutla terjadi di OKU Timur selama kemarau
Rabu, 1 November 2023 20:34 Wib
Cuaca cerah berawan dominasi sebagian ibu kota provinsi hari ini
Senin, 30 Oktober 2023 9:38 Wib
Kamis, BMKG prakirakan sebagian besarwilayah Indonesia berawan
Kamis, 26 Oktober 2023 10:40 Wib
PDAM Ogan Komering Ulu: Kebutuhan air bersih aman selama kemarau
Sabtu, 21 Oktober 2023 19:15 Wib
Hujan lebat mengguyur Kota Baturaja
Jumat, 20 Oktober 2023 6:25 Wib
Kemarau potensi ISPA dan diare
Kamis, 19 Oktober 2023 20:25 Wib