Kapendam: Satgas penanggulangan kebakaran lahan segera ditarik

id satgas kebakaran hutan, kebakaran hutan, kebakaran lahan, tni,

Kapendam: Satgas penanggulangan kebakaran lahan segera ditarik

Prajurit TNI berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Arh Saepul Mukti Ginanjar mengatakan, satuan tugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan Mabes TNI segera ditarik dari Sumatera Selatan karena kabut asap di daerah itu mulai berkurang.

Ditambah lagi saat ini sudah mulai turun hujan, sehingga asap dan titik api berangsur menghilang, kata Kapendam di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, selama bertugas di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin Sumatera Selatan pemadaman titik api oleh anggota tersebut cukup berhasil.

Bahkan, lanjut dia, titik api yang terjangkau melalui operasi darat semuanya bisa dipadamkan.

Menurut dia, bukan itu saja yang dikerjakan anggota tersebut, tetapi juga membuat sekat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) supaya tidak meluas.

Anggota satuan tugas (Satgas) Karhutla bersama yang lainnya membuat kanal terutama di lahan gambut untuk mencegah supaya kebakaran tidak meluas termasuk mengantisipasi dalam jangka panjang.

Bukan itu saja Satgas kerjakan, tetapi juga menemukan dan mengamankan pelaku pembalakan liar di wilayah tugas.

Bahkan, lanjut Kapendam, Satgas selama menjalankan tugas di wilayah Sumsel juga menyita senjata api rakitan dari warga, karena diketahui tanpa dilengkapi surat izin resmi dari pihak terkait.

Selain itu Satgas gabungan selama di Sumsel juga melakukan penyuluhan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Sebagaimana  1.000 orang prajurit dari Mabes TNI yang terdiri atas personel TNI AD Kostrad dengan kekuatan 660 orang dan Marinir 

berkekuatan 330 orang serta 10 orang Pokko TNI AD yang bertugas sebagai Satgas pemadaman kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di wilayah Sumsel.

Satgas Karhutla yang sudah bertugas sejak tanggal 22 Oktober 2015 akan ditarik dan dikembalikan ke induk pasukan pada Senin 23/11).