Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang menargetkan
pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) skala perkotaan pada
2016 untuk menyerap dana hibah dari Australia melalui lembaga AusAID
senilai Rp1,2 triliun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Syaiful di Palembang,
Selasa, mengatakan, saat ini pemkot sedang melakukan pembebasan lahan
Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, seluas tiga hektare.
"Proyek ini sudah memasuki babak baru setelah sebelumnya sempat
tertunda karena persoalan lahan, harapannya pada awal tahun sudah
tuntas," kata dia.
Ia menerangkan, dana hibah ini diberikan untuk menindaklanjuti
program IPAL komunal (kawasan) untuk 21 ribu sambungan ke Kota
Palembang.
Negara donor menilai hingga kini sanitasi di kota Palembang masih
belum memadai sehingga harus dilakukan perbaikan untuk skala pemukiman
(kawasan) hingga perkotaan.
"Seperti dapat dilihat di sepanjang aliran Sungai Musi, sanitasi
warganya jauh dari yang diharapkan. Masih ada yang buang air besar
sembarangan atau jika ada WC namun tidak bagus dan juga belum ada septic
tanknya," kata dia.
Ia menambahkan, terpilihnya Kota Palembang karena 96,07 persen warganya telah mengakses air bersih.
Selain itu, Kota Palembang juga dinilai memiliki komitmen tinggi
dalam meningkatkan sanitasi warganya terkait dengan penanganan drainase,
limbah, dan sampah.
Pada APBD 2015, kota ini menganggarkan Rp150.564.006.855 atau
mencapai 10,43 persen dari belanja langsung untuk peningkatan sanitasi
warga.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang mengatakan bantuan dari
pemerintah Australia ini juga pernah diterima Kota Palembang yang
disalurkan ke PDAM Tirta Musi untuk pemasangan sambungan berlangganan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan bantuan hibah pembangunan IPAL
skala kawasan (sedang berjalan).
"Program sanitasi ini dijalankan Australia untuk mendukung komitmen
Indonesia dalam tujuan pembangunan milenium (millenium development
goals) yang menyepakati 68,87 persen penduduk Indonesia mengakses air
minum yang layak dan 62,42 persen penduduk Indonesia mendapatkan akses
sanitasi yang layak pada tahun 2015," kata Harnojoyo.
Masyarakat dunia saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan serius
akibat kerusakan lingkungan hidup akibat tingkah manusia.
"Kini, persoalan lingkungan pada suatu negara sejatinya juga menjadi persoalan di negara lain," kata dia.
Berita Terkait
Jamaah haji OKU tergabung Kloter 12 Embarkasi Palembang
Rabu, 1 Mei 2024 19:12 Wib
Seorang bocah tewas tenggelam di Sungai Borang, Basarnas berhasil temukan
Rabu, 1 Mei 2024 18:37 Wib
PT RMKE menggelar pengobatan massal di Selat Punai Palembang
Rabu, 1 Mei 2024 17:30 Wib
Lansia rentan jadi korban kebakaran, di Palembang tambah satu kasus
Rabu, 1 Mei 2024 7:28 Wib
Pertamina Patra Niaga menggelar donor darah di Palembang
Selasa, 30 April 2024 18:07 Wib
Menteri PPPA: Peringatan Hari Kartini momentum perempuan untuk bersatu
Selasa, 30 April 2024 16:20 Wib
Bupati OKU tekankan pejabat baru dilantik berinovasi dalam pembangunan
Selasa, 30 April 2024 16:17 Wib
Wapres & Menteri Haji Arab Saudi bahas tambahan kuota haji Indonesia
Selasa, 30 April 2024 14:56 Wib