Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan
badan usaha milik negara yang bergerak di sektor hulu dan hilir minyak
bumi dan gas selama ini terkesan menjadi "jago kandang" karena belum
banyak mengembangkan penetrasi pasar ke luar negeri.
Pertamina dengan produk hilirnya terutama pelumas berkembang pesat
di dalam negeri, meski bersaing secara kompetitif produk asing yang
masuk ke pasar Indonesia namun belum mengalahkannya.
Berbagai jenis produk pelumas Pertamina menguasai pasar dalam negeri
untuk memenuhi kebutuhan otomotif dan industri seperti fastron, prima
XP, mesran, meditran, Pertamina AFF, Rored, enduro, mesrania, dan
grease/gemuk.
Pertamina sebagai perusahaan plat merah tidak mau lagi menjadi "jago
kandang" setidaknya harus mampu bersaing di Asia Tengggara seperti
Petronas milik Malaysia yang terus mengembangkan sayap baik hulu maupun
hilir di luar negeri.
Agar mampu bersaing di pasar internasional, PT Pertamina melalui
anak perusahaannya Pertamina Lubricants pada 2014 mengakuisisi satu
perusahaan pelumas di Bangkok, Thailand dengan pangsa pasar utama selain
Thailand juga kawasan Indochina seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan
Banglades.
Direktur PT Pertamina Lubricants Thailand Budhi Suharyanto ketika
menerima kunjungan para distributor pelumas Sumatera Bagian Selatan
(Sumbagsel) dan pemimpin redaksi media cetak di Bangkok, Thailand, Jumat
(13/11), mengatakan Pertamina mengakuisisi perusahaan pelumas Thailand
yaitu Amaco guna mengembangkan bisnisnya di luar negeri.
Pertamina Lubricants Bangkok Thailand memproduk pelumas yang diberi
nama amaco dan fastron. Sasaran pasar di Thailand untuk sementara di
bidang otomotif.
Budhi Optimistis pangsa Pertamina Lubricants Thailand ini akan
mencapai target dan mampu bersaing dengan produk pelumas lokal dan
asing.
"Saya optimistis pangsa pasar Pertamina Lubricants Thailand ini akan
mencapai target dan berkembang ke depan, sehingga keberadaan produk
Pertamina di luar negeri semakin dikenal dan mampu bersaing dengan
produk hilir perusahaan asing. Diharapkan produk Pertamina tidak lagi
terkesan jago kandang," katanya.
Budhi didampingi Sr. Supervisor External Relation Marketing
Operation Regional II PT Pertamina (Sumbagsel) Alicia Irzanova
menambahkan, pangsa pasar Pertamina Lubricants Thailand ke kawasan
Indochina dan Banglades terutama di bidang otomotif dengan target 10.500
kiloliter (kl) pada tahun pertama 2015. Sedangkan untuk Thailand 6.600
kl per tahun.
Sementara kapasitas terpasang produksi pabrik Pertamina Lubricants
Thailand saat ini terus dikembangkan pembangunan infrastruktunya baru
mencapai 6.600 kl per tahun, kapasitas tangki timbun 1.600 kl (19 unit
tangki) dan tangki blanding 200 kl sehuingga total 14 unit.
Ia menjelaskan, pasar ekspor ke negara Indochina ini selain mudah
dijangkau dengan darat dan laut juga soal perizinan yang diberikan
pemerintah Thailand amat cepat dan efisien.
Kemudahan mendapat berbagai izin pengembangan usaha oleh pemerintah
Thailand karena PT Pertamina Lubricants di Bangkok ini sebagian besar
mempekerjakan tenaga lokal baik di bidang pemasaran, administrasi maupun
tenaga di pabrik.
Para distributor pelumas terbaik dari wilayah operasional Pertamina
regional II Sumbagsel bak gayung bersambut agaknya juga berkeingingan
mengembangkan pasar internasional jika diberikesempatan dan kemudahan
untuk itu.
"Saya rasa para distributor pelumas Pertamina di Sumbagsel bisa saja
mengembangkan jaringan ekspor asal diberikan kesempatan, kepercayaan
dan kemudahan," kata Ali, salah seorang distributor pelumas Pertamina
dari Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut dia, pengusaha swasta nasional akan mampu bersaing di luar
negeri jika masalah-masalah birokrasi yang panjang di dalam negeri dapat
dipangkas.
"Birokrasi yang panjang dan pengeluaran-pengeluaran yang terkadang
tidak terduga membuat sebagian para pengusaha itu mengalami kelesuan,
sehingga terimbas juga terhadap kesejahteraan karyawaan perusahaan,"
katanya.
Lebih lanjut Budhi menjelaskan, bisnis hilir anak perusahaan PT
Pertamina Lubricants ini dalam lima tahun terakhir telah memasarkan
produk pelumasnya ke pasar internasional.
Ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan anak usaha
PT Pertamina yang resmi berdiri dua tahun lalu ini dengan mengakuisisi
75 persen kepemilikan perusahaan Amaco Production Co Ltd, produsen
pelumas di Bangkok Thailand pada Desember 2014.
Berganti nama
Amaco pada awal 2016 akan secara resmi berganti nama menjadi
Pertamina Lubricants Thailand Co Ltd merupakan pijakan bisnis yang
sangat penting bagi Pertamina untuk secara signifikan meningkatkan
penetrasi pasar Pelumas di Thailand maupun Indochina.
Setelah setahun beroperasi di bawah kepemilikan PT Pertamina
Lubricants, perusahaan ini telah berhasil meningkatkan kinerja secara
signifikan baik kinerja operasional maupun finansial sehingga
produk-produk pelumas untuk pasar Indochina yang sebelumnya dikirim dari
Jakarta mulai tahun depan akan siap diproduksi di Thailand.
Dengan memiliki fasilitas produksi dan organisasi pemasaran yang
langsung beroperasi di jantung wilayah Indochina maka Pertamina
Lubricants Thailand menargetkan peningkatan penjualan pelumas di
Indochina dari posisi saat ini sekitar 4 juta liter per tahun menjadi 12
juta liter dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Selain fokus di pasar pelumas Indochina PT Pertamina Lubricants juga
makin serius menggarap pelumas ekspor khususnya di negara-negara Asia
Pasific dengan memiliki potensi pertumbuhan pelumas yang tinggi seperti
Malaysia, Vietnam, Philipina, Jepang, Australia dan China, dan negara
Afrika yaitu Afrika Selatan dan Nigeria, serta Timur Tengah terutama
Yaman.
Ini dilakukan Pertamina juga sebagai upaya menghadapi persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang saat ini mulai bergulir, kata
Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang.
Menurut dia, disamping ekspor finish produk Pertamina Lubricants
juga melaksanakan ekspor "base Oil" ke berbagai negara di kawasan Asia
Pacifik dan Asia Barat.
Untuk menunjang bisnis pelumas otomotif dan industri serta base oil
untuk pasar domestik dan internasional, PT Pertamina Lubricants di
sektor hilir ini memiliki tiga unit produksi di Gresik, Cilacap, dan
Jakarta serta satu unit produksi di Thailand dengan total kapasitas
lebih dari 460 juta liter per tahun.
Berbekal pengalaman Pertamina menjalankan bisnis pelumas yang
ditunjang dengan sumber daya, teknologi, finansial, fasilitas produksi
yang handal maka produknya juga telah mendapatkan pengakuan dunia
internasional dari badan-badan uji pelumas internasional seperti API,
ACEA, JASO, dari perusahaan manufaktur seperti Daimler Chrysler, Toyota,
Honda, Suzuki dan Lamborghini.
Dengan kapabilitas yang dimiliki Pertamina Lubricants tersebut maka
diharapkan anak usaha PT Pertamina ini akan masuk dalam 20 besar
berkelas dunia, sehingga tidak lagi menjadi perusahaan "jago kandang".
Menghilangkan kesan Pertamina "jago kandang"
....Di samping ekspor finish produk Pertamina Lubricants juga melaksanakan ekspor "base Oil" ke berbagai negara di kawasan Asia Pacifik dan Asia Barat....