Partisipasi pemilih pilkada Sumsel capai 70 persen

id pemilu, pilkada, pilkada serentak, kpu sumsel, pemilu sumsel, dpt, pemilih, tps

Partisipasi pemilih pilkada Sumsel capai 70 persen

Ilustrasi - Seorang warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat menggunakan hak pilih pada Pilkada Kabupaten Ogan Ilir di TPS 2 di Desa Ibul Besar 2 Kecamatan Pemulutan, Sumatera Selatan. (ANTARA FOTO/Yahanan Sulam/15)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Partisipasi pemilih pada pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015 di tujuh kabupaten di Sumatera Selatan rata-rata mencapai 70 persen. 

Komisioner KPU Sumsel, Ahmad Naafi di Palembang, Minggu mengatakan sehubungan pelaksanaan pilkada serentak di tujuh kabupaten di provinsi itu.

Kondisi ini cukup beralasan mengingat hampir di setiap daerah di Indonesia mengalami penurunan tingkat partisipasi yang sangat signifikan namun tingkat kecerdasan pemilih cenderung meningkat, katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari portal situng KPU menunjukkan rata-rata tingkat partisipasi di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 72,33 persen, Ogan Komering Ulu mencapai 73,03 persen, OKU Selatan mencapai 72,66 persen, OKU Timur mencapai 67,83 persen, Musirawas mencapai 64,50 persen, Musirawas Utara mencapai 66,06 persen dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mencapai 68,79 persen. 

"Namun, lanjutnya, tingkat kecerdasan atau penggunaan suara sah dibanding tidak sah meningkat dari pilkada sebelumnya di tujuh kabupaten tersebut yang mencapai rata-rata diatas 93 persen".

Ia mengakui, penurunan hampir terjadi merata di setiap daerah di Indonesia, namun Pilkada di tujuh kabupaten di Sumsel masih rata-rata 70 persen yang lebih baik dari daerah lain walaupun target 77 persen belum tercapai.

Ia menyatakan, pada Pemilu legislatif 2014 partisipasi masyarakat di Sumsel mencapai 77 persen, sedangkan pemilihan presiden 72 persen.

"Hampir semua daerah mengalami penurunan partisipasi masyarakat, banyak faktor yang mempengaruhi dan kita akan evaluasi selain riset 2016 tentang penurunan ini," ujarnya seraya mengatakan tingkat kecerdasan masyarakat justru di atas 93 persen di tujuh kabupaten penyelenggara pilkada di Sumsel.

Ia menyampaikan, tugas sosialisasi memang bukan hanya tugas KPU tapi juga pemangku kepentingan terkait sehingga semuanya menjadi tanggung jawab bersama.

Naafi mengibaratkan KPU hanya menyiapkan panggung demokrasi rakyatlah yang memilih dan calon juga menyiapkan strategi untuk dipilih.