Forki Sumsel Target Raih Perunggu PON

id husni yosoef, forki, karate

Forki Sumsel Target Raih Perunggu PON

Karateka senior Sumsel Meilina (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Jam terbang Wulan perlu ditambah agar dia semakin percaya diri. Rencananya Forki akan membicarakannya ke KONI mengingat dana Pengprov sangat terbatas...
Palembang (ANTARASumsel) - Federasi Olahraga Karate-do Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menargetkan medali perunggu pada PON ke-18 tahun 2016 meski hanya meloloskan dua atlet.

Ketua Harian Pengurus Provinsi Forki Sumsel Husni Yosoef di Palembang, Senin, mengatakan, target ini cukup realistis karena salah seorang atlet peraih tiket ke PON yakni Wulandari (19 tahun) turun pada kelas +68 kg. Seorang atlet lagi, Wira -75 kg.

"Di PON nanti untuk nomor +64 kg hanya akan diikuti setidaknya 10 atlet, jadi menang satu kali saja sudah bisa raih perunggu," kata Husni.

Ia mengatakan, Forki Sumsel belum berani menargetkan Wulandari meraih emas karena PON mendatang merupakan kali pertama buatnya.

Namun, ia dipandang layak untuk dibebani target karena telah memenangkan beberapa kejuaraan, di antaranya, juara pertama Pekan Olahraga Mahasiswa dan juara pertama Kejuaraan Asia Fasifik Gujokai.

Oleh karena itu, untuk semakin menunjang penampilan Wulandari ini, Forki berharap mendapatkan dukungan dari KONI Sumsel dengan memberikan kesempatan untuk berlatih di Jepang.

"Jam terbang Wulan perlu ditambah agar dia semakin percaya diri. Rencananya Forki akan membicarakannya ke KONI mengingat dana Pengprov sangat terbatas," kata dia.

Cabang olahraga karate merupakan salah satu andalan di Sumsel dalam dua PON terakhir yakni PON di Kaltim tahun 2008 dan PON di Riau tahun 2012 dengan sama-sama meraih perak.

Namun seiring dengan pemberlakuan aturan baru perihal pembatasan usia yakni nomor katak 16-28 tahun dan kumite 18-28 tahun membuat Karate Sumsel kekurangan amunisi karena dua atlet andalan yakni Meilina dan Ira Maya Sofa sudah berusia di atas 28 tahun.

"Kondisi ini semakin diperparah dengan sedikitnya atlet yang dikirim ke ajang prakualifikasi yakni dari 17 atlet pada 2011 menjadi hanya 5 orang," kata Husni.