3.834 warga Musirawas keluar daerah menempuh pendidikan

id warga musirawas, pendidikan, sekolah

3.834 warga Musirawas keluar daerah menempuh pendidikan

Ilustarsi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Selama tahun 2015 tercatat sebanyak 3.843 orang warga Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, keluar daerah itu untuk menempuh pendidikan dan sebagian bekerja di berbagai instansi pemerintah dan swasta.

Sedangkan warga yang masuk ke daerah itu tercatat 2.663 jiwa, juga menempuh pendidikan dan menjadi pekerja di sejumlah perusahaan besar, kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Musirawas H Rudi Kurniawan, Selasa.

Ia menjelaskan jumlah warga yang keluar masuk daerah itu berdasarkan rekapitulasi migrasi keluar selama tahun 2015. Jumlah itu terjadi peningkatan karena berpedoman dengan data tingkat pendidikan yang terus meningkat.

Sebelumnya warga itu masih bersekolah pada tingkat SMP dan SMA, kemudian setelah tamat meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, disamping ikut orang tua pindah tugas atau mencari kerja ke daerah lain.

Sedangkan rekapitulasi migrasi masuk penduduk ke Kabupaten Musirawas selama tahun 2015 tercatat 2.663 jiwa, jumlah itu menunjukkan ada perbedaan yang cukup banyak antara masyarakat keluar dan masuk ke Musirawas.

Sejak beberapa bulan terakhir warga keluar Musirawas kebanyakan menempuh pendidikan khususnya para remaja lulusan SMA dan ada juga mencari kerja di daerah lain.

Sebaliknya yang masuk ke Musirawas banyak anak-anak menempuh pendidikan pada sekolah negeri maupun swasta dan pesantren moderen yang tumbuh menjamur di wilayah itu.

"Kita tidak sulit mengakses data tersebut karena saat ini sudah menggunakan teknologi moderen di bidang kependudukan," ujarnya.

Sementara Kasi Mutasi Penduduk Disdukcapil Musirawas Yuniwati mengatakan warga yang masuk ke Musirawas selama 2015 rata-rata anak sekolah dan pekerja di perkebunan besar.

Ia mengatakan untuk memantau keluar masuknya warga ke daerah itu, secara rutin pihaknya memperbaharui data, memang terkadang pihaknya mengalami kesulitan karena tidak banyak masyarakat memahami tujuan dilakukannya pembaruan data tersebut.

Namun sejak dilakukan sosialisasi secara terus menerus, seiring berjalannya waktu sudah banyak juga yang mengerti bahwa KTP elektronik (E-KTP) fungsinya sangat penting.

"Ke depan kita tentunya akan melakukan pelayanan yang prima kepada masyarakat, dengan demikian pada 2016 akan fokus untuk melanjutkan program pemerintah yang sudah berjalan dengan baik," ujarnya.