Akbar Tanjung: Pendiri HMI layak pahlawan nasional

id akbar tanjung, himpunan mahasiswa indonesia, hmi, Prof Lafran Pane, pahlawan nasional

Akbar Tanjung: Pendiri HMI layak pahlawan nasional

Akbar Tanjung dalam sebuah seminar HMI di Palembang (Foto Antarasumsel.com)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pembina Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Akbar Tanjung mengatakan bahwa dirinya mendukung sepenuhnya bila pendiri HMI Prof Lafran Pane dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena jasanya sangat besar.

Salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu sangat layak menjadi pahlawan nasional, karena melihat perjuangan selama ini, kata Akbar Tanjung dalam seminar kebangsaan Lafran Pane untuk pahlawan nasional di Palembang, Rabu.

Dikatakannya, Lafran Pane dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam pada tanggal 5 Februari 1947, dan pada Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan tokoh tersebut sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI dan disebut sebagai pendiri HMI.

Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan Sumatera Utara, 5 Februari 1922 dan wafat pada tanggal 24 Januari 1991.

Tokoh Islam tersebut dimulai dari Pesantren Muhammadiyah Sipirok dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah Lafran Pane ini mengalami perpindahan sekolah yang sering kali dilakukan, hingga pada akhirnya meneruskan sekolah di kelas 7 (Tujuh)di HIS Muhammadiyah, menyambung hingga ke Taman Dewasa Raya Jakarta sampai pecah Perang Dunia II ibukota pindah ke Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Islam (STI) semula di Jakarta juga ikut pindah ke Yogyakarta.

Sebelum tamat dari STI, Lafran pindah ke Akademi Ilmu Politik (AIP) pada April 1948 Universitas Gajah Mada (UGM) yang kemudian di Negerikan pada tahun 1949. Tercatat dalam sejarah Universitas Gajah Mada (UGM), Lafran Pane termasuk salah satu mahasiswa yang pertama kali lulus mencapai gelar sarjana, yaitu tanggal 26 Januari 1953 atau menjadi salah satu sarjana ilmu politik pertama di Indonesia.

Sementara riwayat pekerjaannya, antara lain dosen Fakultas Ilmu Sosial (FKIS) IKIP Yogyakarta, dosen Fakultas Sosial dan politik Universitas Gajah Mada (UGM), dosen Universitas Islam Indonesia (UII), dosen Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, sejak 1 Desember 1966, Lafran Pane dianggat menjadi guru besar (profesor) dalam mata kuliah Ilmu Tata Negara dan masih banyak lagi jabatan lainnya.

Menurut Akbar Tanjung, Lapran Pane pada organisasi Islam itu memperjuangkan agar Indonesia tetap utuh.

Di samping itu, Lapran Pane memperjuangkan nilai Islam sehingga salah satu pendiri HMI layak menjadi pahlawan nasional, ujar dia.

Menurut dia, dalam pemerintahan pembina organisasi Islam itu pernah mengusulkan agar pejuang HMI diberikan penghargaan.

Sementara Ketua Korps Alumni HMI (Kahmi) Sumsel, Amiruddin Inoed mengatakan, pihaknya menyambut baik dilaksanakan seminar ini karena dinilai untuk memperjuangkan agar pendiri HMI menjadi pahlawan nasional.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Mukti Sulaiman mengatakan, pemerintah setempat mendukung sepenuhnya bila pendiri organisasi Islam tersebut menjadi pahlawan nasional.

Oleh karena itu diharapkan pemuka HMI atau Kahmi di daerah ini membuat usulan selanjutnya diserahkan kepada gubernur untuk diajukan ke-Kementerian Sosial agar mendapatkan gelar pahlawan nasional, tambah dia.