Letak lima stasiun LRT Palembang diubah

id kereta api ringan, light rail transit, lrt, pembangunan, infrastruktur, stasiun lrt

Letak lima stasiun LRT Palembang diubah

Sejumlah pekerja menandai tiang pancang pembangunan proyek kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT) di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Letak lima stasiun kereta api ringan atau Light Rail Transit/LRT Palembang mengalami perubahan dari perencanaan awal, karena disesuaikan dengan kebutuhan kawasan.

Perwakilan dari PT Waskita Karya, Paulus dalam rapat dengan perwakilan Pemprov Sumsel dan Kementerian Pekerjaan Umum di Palembang, Jumat, menyebutkan, Stasiun Perumahan PDK diganti dengan Stasiun Asrama Haji, Stasiun Pasar KM 5 diganti dengan Stasiun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Kemudian, tiga stasiun lagi, Stasiun Jalan Angkatan 45 diganti dengan Stasiun Jalan Demang Lebar Daun, Stasiun Palembang Square diganti dengan Stasiun Palembang Ikon, dan Stasiun Dolog diganti dengan Stasiun Kominfo.

Perubahan posisi stasiun ini disesuaikan juga dengan perkembangan kota di masa datang, tingkat aktivitas ekonomi suatu kawasan, dan kemampuan kawasan itu sendiri. 

"Semula di depan Pasar KM 5 akan ditempatkan stasiun, tapi lantaran pemprov membangun RSUD (masih kontruksi saat ini) yang akan menjadikan terintegrasi dengan LRT, karena bakal ada mall di kawasan itu maka digeser dari rencana awal," kata dia.

Demikian juga dengan Stasiun Jalan Angkatan 45 yang kemudian diputuskan ditiadakan karena jalan di kawasan itu tidak terlalu lebar.

"Jika di Jalan Angkatan 45 dipaksakan maka akan membuat jadi semeraut, jadi ditempatkan di Jalan Demang Lebar Daun saja. Lantaran itu, stasiun yang semula direncanakan di depan Palembang Square terpaksa digeser ke Palembang Ikon karena mempertimbangkan jarak yang terlalu dekat," kata dia.

Begitu pula dengan penempatan stasiun yang persis di depan kantor Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika yang bertujuan untuk akses trasit para pegawai mengingat di kawasan itu berdiri puluhan kantor pemerintah.

Terkait perubahan letak stasiun ini, Asisten II Pemprov Sumsel Ruslan Bahri mengatakan hal itu sangat wajar karena pembangunan LRT ini sifatnya dinamis atau mempertimbangkan berbagai komponen yang ada.

"Untuk LRT ini, semua bekerja sambil menyesuaikan perencanaan. Mau tidak mau seperti ini, karena target selesai sebelum Asian Games tahun 2018, sementara pekerjaan baru dimulai pada akhir 2015," kata Ruslan. 

Jalur LRT Palembang diputuskan sejauh 24,5 km yang terdiri atas dua koridor dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin menuju Kompleks Olahraga Jakabaring dengan melalui 13 stasiun.

Infrastruktur modern ini bakal menjadi yang pertama di Indonesia dengan menelan dana APBN sebesar Rp7,2 triliun.