Wika janji gunakan bor pancang tiang LRT

id Light Rail Transit, ltr, kereta ringan, monorel, lrt palembang, pt wika

Wika janji gunakan bor pancang tiang LRT

Ilustrasi - Pekerja menghancurkan paku bumi yang akan dijadikan tiang pembangunan proyek kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT) di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Sumatera Selatan (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/

Palembang, (ANTARA Sumsel) - PT Warsita Karya berjanji menggunakan alat bor pile untuk memancang tiang jalur kereta api ringan (Light Rail Transit) Palembang, Sumatera Selatan, untuk meminimalisasi kerusakan jalan.

Perwakilan dari PT Waskita Karya Paulus dalam rapat dengan perwakilan Pemprov Sumsel dan Kementerian Pekerjaan Umum, di Palembang, Jumat, mengatakan saat ini Wika masih menunggu alat tersebut tiba di Palembang.

"Sembari menunggu, Wika akan merampungkan pekerjaan lama yang memancangkan tiang tanpa bor. Sekitar 3-4 minggu lagi," kata Paulus.

Sementara untuk jalan yang sudah rusak, Wika berjanji akan memperbaiki untuk tetap bisa digunakan masyarakat.

Sedangkan untuk perbaikan total jalan, menurutnya, menjadi tangung jawab Kementerian PU Bina Marga.

Terkait hal ini, Asisten II Pemprov Sumsel Ruslan Bahri mengharapkan penanggung jawab proyek juga bekerja dengan efisien karena kerusakan jalan akibat pemancangan tiang LRT juga memaksa pemerintah harus mengeluar dana untuk memperbaikinya.

Kerusakan ini salah satunya dapat terlihat pada zona pemasangan tiang pancang di Jalan Kolonel Haji Burlian, yakni jalan menjadi bergelombang atau mengembang.

"Jika cara biasa membuat jalan menjadi bergelombang (mengembang), mengapa tidak pakai alat bor saja. Jika jalan rusak begini, artinya harus keluar dana miliaran lagi untuk perbaikan. Ini harus dipertimbangkan juga," kata Ruslan.

Jalur LRT Palembang diputuskan sejauh 24,5 km yang terdiri atas dua koridor dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin menuju Kompleks Olahraga Jakabaring dengan melalui 13 stasiun.

Infrastruktur modern ini bakal menjadi yang pertama di Indonesia dengan menelan dana APBN sebesar Rp7,2 trilun.

LRT ini diharapkan selesai sebelum Asian Games ke-18 tahun 2018 pada bulan Agustus.