Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan mengkaji ulang usulan kenaikan tarif air bersih yang dikelola pihak swasta yakni PT Adha Tirta Sriwijaya dengan alasan bahan baku harganya juga mengalami perubahan.
Usulan penyesuaian tarif air bersih itu harus dikaji kembali meningkat sekarang ini pelanggan kemungkinan belum siap, kata Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel Ruslan Bahri di Palembang, Kamis.
Menurut dia, selain itu besaran kenaikan tarif tersebut belum ditetapkan sehingga pihaknya akan mengkaji ulang.
Selain itu mengevaluasi ulang kenaikan tarif itu karena akan dilihat terlebih dahulu pelayanan yang diberikan selama ini.
Memang distribusi air bersih itu sudah 24 jam tetapi kualitasnya harus dilihat juga, kata dia.
Oleh karena itu kenaikan tarif yang diusulkan tersebut perlu dikaji ulang, kata dia.
Dia mengatakan memang dalam usulan kenaikan tarif pihak perusahaan harus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Sebelumnya Dirut PT ATS Mugiyanto saat rapat bersama lalu mengatakan usulan kenaikan tarif air bersih itu karena bahan baku juga mengalami kenaikan.
Sehubungan itu tarif perlu disesuaikan dengan kondisi sekarang ini, kata dia.
Sebagaimana PT ATS telah mengelola air bersih di kawasan Talang Kelapa Kecamatan Sukarame Palembang.
Berita Terkait
BPDPKS latih ratusan petani sawit di Sumsel tingkatkan hasil panen
Rabu, 24 April 2024 22:26 Wib
Ratusan pengajar utama di Sumsel bimtek revitalisasi bahasa daerah
Rabu, 24 April 2024 19:20 Wib
Kemenkumham Sumsel menjadikan HBP momentum peningkatan kualitas lapas
Rabu, 24 April 2024 16:50 Wib
Ubur-ubur dari perairan Sumsel diminati Tiongkok
Rabu, 24 April 2024 16:36 Wib
Telkomsel kampanyekan "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan jaga kelestarian bumi
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Polda Sumsel periksa oknum debt collector viral kasus penembakan
Rabu, 24 April 2024 15:40 Wib
Gubernur Sumsel: Pemda dapat gunakan dana BTT jika kondisi darurat
Rabu, 24 April 2024 14:52 Wib
Masa panen pendek tantangan Bulog Sumsel dalam penyerapan beras 2024
Rabu, 24 April 2024 14:09 Wib