Nelayan takut melaut ke Sungsang

id nelayan, takut melaut

Nelayan takut melaut ke Sungsang

Nelayan mengecat kapal memanfaatkan waktu tidak melaut karena ombak tinggi. (Foto Antarasumsel.com/16/Dolly Rosana)

...Belum berani, ombak masih tinggi. Di perbatasan perairan sungai ke laut saja, masih 2-3 meter, apalagi di laut, itu bisa 4 meteran...
Palembang (ANTARASumsel) - Sejumlah nelayan yang mangkal di kawasan 5 Ulu, Palembang, masih takut melaut karena memperkirakan ombak di Muara Sungsang (perbatasan Selat Bangka), Kabupaten Banyuasin, setinggi 2-3 meter.

Salah seorang nelayan, Ferry, Jumat, mengatakan kemungkinan ombak baru jinak (dibawah 2 meter) pada tanggal 23 Februari mendatang.

"Belum berani, ombak masih tinggi. Di perbatasan perairan sungai ke laut saja, masih 2-3 meter, apalagi di laut, itu bisa 4 meteran," kata Ferry, warga RT 7, Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, yang sudah melaut sejak 20 tahun lalu.

Ia mengemukakan masa tidak melaut ini sudah terjadi sejak bulan Desember lalu seiring dengan masuknya musim hujan.

Untuk mengisi kekosongan waktu itu, para nelayan memperbaiki kapal dan jaring.

"Saat ini sedang merampungkan pengecatan lambung kapal," kata Ferry.

Sukri, nelayan lainnya mengatakan juga tidak berani melaut sejak dua bulan ini karena ombak yang tinggi.

Lantaran tidak ada penghasilan, ia meminjam uang ke cukong ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ini lazim buat nelayan, selama dua bulan tanpa pemasukan itu pinjam ke `bos`, nanti setelah melaut akan dibayar," kata warga RT 10 Lorong Siliwangi, Kelurahan 5 Ulu ini.

Ferry dan Sukri, dan beberapa nelayan yang mangkal di 5 Ulu itu biasanya menuju perairan sungsang untuk mendapatkan rucah, otik, parang-parang, tenggiri, dan kakap, yang sebagian besar untuk dijual di pasar-pasar tradisional Kota Palembang.

Ikan dari perairan laut ini kerap digunakan warga Palembang untuk membuat panganan khas pempek, terutama di saat harga ikan air tawar melambung.

Dalam satu kali melaut, nelayan itu membutuhkan waktu tujuh jam dari Palembang-Muara Sungsang, kemudian bermalam selama 2-3 hari untuk mendapatkan ikan 3-4 ton, sesuai dengan kapasitas kapal 15 GT.