Ormas Martapura tidak terindikasi Gafatar

id gafatar, kesbangpol

Ormas Martapura tidak terindikasi Gafatar

Ilustrasi - Polisi menunjukkan foto satu keluarga yang hilang berikut atribut bendera Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mapolresta Depok, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Baturaja (ANTARASumsel) - Organisasi masyarakat di Kota Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan sementara ini tidak ada yang terindikasi masuk dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), kata Kepala Badan Kesbangpol setempat Fauzi Bakri.

"Bukan hanya Gafatar, semua ormas yang terdaftar di Kesbangpol OKU Timur itu steril dari teroris," kata Fauzi di Martapura, Jumat.

Ia mengatakan berbagai ormas terlarang sesuai yang ditetapkan pemerintah dinyakini tidak ada yang berkembang di OKU meski pengaruh dari luar (teroris) terbilang cukup kuat di Indonesia.

Hal ini lantaran Kesbangpol selalu mendata ormas yang baru maupun yang lama untuk mengantisipasi adanya penyusupan aliran sesat.

Kondisi ini diperkuat oleh penyelidikan Badan Intelijen Kesbangpol Linmas wilayah OKU Timur yang tidak menemukan adanya ormas penyimpangan agama serta membahayakan seperti ISIS dan Gafatar.

"Ini berkat peran instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga keamanan di wilayah kita guna menekan tindakan kriminalitas dan terorisme," kata dia.

Meski demikian, Kesbangpol tetap mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh jika ada oknum mengatasnamakan agama mengajak melakukan penyimpangan melanggar aturan hukum yang berlaku.

"Saya juga mengimbau jika masyarakat melihat atau mendengar adanya persatuan yang mencurigakan berbau terorisme masuk ke OKU Timur agar segera melapor ke pihak berwajib," ujarnya.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa Gafatar adalah aliran sesat karena mencampuradukkan ajaran agama.