Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Wali Kota Lubuklinggau, Sumatera selatan, SN Prana Putra Sohe memerintahkan organisasi angkutan darat untuk menurunkan tarif angkutan kota karena hingga saat ini masih menggunakan tarif lama.
"Saya banyak sekali mendapat laporan masyarakat terkait tarif angkutan kota yang belum berubah, sedangkan bahan bakar minyak sudah turun sepekan lalu, hal itu adalah tanggung jawab Organisasi Angkutan Darat (Organda)," kata SN Prana Putra Sohe, di Lubuklinggau, Sabtu.
Ia mengharapkan penurunan tarif angkutan kota itu disesuaikan dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar tiga persen, bila ada angkutan tidak mematuhi aturan agar ditindak tegas.
Penurunan itu hendaknya tidak sebatas tarif angkutan, tapi diikuti harga sembilan bahan pokok dan kebutuhan sandang lainnya, sehingga masyarakat bisa merasakan dampak penurunan harga minyak tersebut.
Bila masih ada pengemudi ngotot tak mau menurunkan tarifnya, perlu dievaluasi dan diberikan sanki tegoran hingga pencabutan izin operasionalnya, katanya.
Anggota DPRD Kota Lubuklinggau H Suhada menanggapi dampak turunnya harga BBM itu menyebutkan diprioritaskan pada penurunan kebutuhan bahan pokok karena sangat dirasakan oleh masyarakat umum, terutama warga kurang mampu.
Kalau tarif angkutan kota tidak berdampak begitu besar karena turunnya harga BBM tidak terlalu besar yaitu hanya Rp500, dengan demikian pemerintah harus selektif mengatasi kondisi tersebut.
Namun demikian setiap ada perubahan penurunan harga BBM wajib menurunkan segala bentuk pelayanan terhadap masyarakat, karena menyangkut kebutuhan masyarakat itu sendiri.
"Saya berharap pemerintah lebih serius menyelesaikan masalah itu karena setelah harga karet turun, banyak tumbuh warga miskin yang membutuhkan bahan pokok ada perubahan harga," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Lubuklinggau Asron mengatakan sebelum memanggil para pengusaha angkutan umum, pihaknya akan melakukan kajian berapa persen tarif angkutan di Kota Lubuklinggau akan diturunkan.
"Kalau berpedoman pada pemerintah pusat tarif angkutan diturunkan tiga persen, namun untuk di Kota Lubuklinggau akan disesuaikan dan dianalisa sebelum mengundang pengusaha angkutan," katanya.
Ia mengatakan pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter, penurunan itu tidak terlalu besar sehingga bila diterapkan di daerah akan menyulitkan masyarakat.
Cotohnya tarif angkutan lama di Kota Lubuklinggau Rp4.000, maka jika diturunkan tiga persen menjadi Rp3.850 atau hanya Rp150 per orang, jarang sekali masyarakat memiliki uang pas dan sopirpun berat mengembalikannya, akhirnya tetap berlaku tarif lama, ujarnya.
Staf travel Ratu Intan Expres Kota Lubuklinggau mengatakan hingga saat ini masih menerapkan tarif lama, seperti tarif Lubuklinggau-Palembang tetap diberlakukan Rp120 ribu per orang.
"Kami sulit menurunkan tarif angkutan antar kota itu karena biaya jasa lainnya juga belum turun, sedangkan harga BBM turunnya hanya sedikit," ujarnya staf travel itu.
Berita Terkait
Polisi: Penimbun BBM subsidi terancam denda Rp60 miliar
Kamis, 28 Maret 2024 14:28 Wib
Daftar harga sembako di Pasar Cinde Kota Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Pj Wali Kota Prabumulih terima kunjungan BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 27 Maret 2024 20:26 Wib
Kasus DBD Sumsel terbanyak di Kota Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 20:13 Wib
Mudik Lebaran pakai KA, berikut jadwal keberangkatan dari Stasiun Kertapati Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 20:09 Wib
AHY sebut keuntungan Kota Lengkap memudahkan transformasi digital
Rabu, 27 Maret 2024 10:34 Wib
Buntut utang piutang, seorang pria dipukul dan disekap
Senin, 25 Maret 2024 23:40 Wib
Sungai Ciliwung berbusa, ternyata dari pengepul limbah plastik
Selasa, 26 Maret 2024 3:05 Wib