Quito (ANTARA News) - Gempa bumi dengan kekuatan 7,8 magnitut
mengguncang pesisir Ekuador pada Sabtu malam waktu setempat atau Minggu
pagi waktu Indonesia, membuat panik warga yang kemudian berhamburan ke
jalan-jalan dan peringatan mengenai gelombang kuat di negara pesisir
Andes.
"Saya berada di dalam rumah sedang menonton film ketika tiba-tiba
semua benda bergoyang. Saya lari keluar menuju jalan dan kini tidak tahu
apa yang terjadi," kata Lorena Cazares (36) karyawan telekomunikasi di
Quito.
Gambar yang diberikan oleh pemerintah kepada Reuters
menunjukkan sebuah jembatan yang ambruk di kota pantai Guayaquil dan
juga menara yang runtuh di bandara Manta.
Aliran listrik dan telepon pada beberapa daerah di ibukota terputus,
warga kebanyakan hanya bisa berkomunikasi menggunakan Whatsapp.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan dinding-dinding pusat perbelanjaan yang retak.
Otoritas darurat dari negara-negara Andean (Andes) belum memberikan rincian kerusakan akibat gempa tersebut.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa tersebut berkekuatan 7,8
magnitut, meskipun lembaga geofisika Ekuador melalui akun Twitter
menuliskan beberapa angka yang berbeda dan lebih rendah.
Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tinggi gelombang tsunami 0,3
meter hingga satu meter kemungkinan akan mencapai pesisir Ekuador.
Negara tetangga, Peru mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah utaranya menyusul kejadian gempa.
Pusat gempa terletak pada lepas pantai di perairan dangkal dengan kedalaman 19 km, menurut USGS.
Di seberang Pasifik, tepatnya di Jepang, gempa berkekuatan 7,3
magnitut mengguncang Provinsi Kumamoto dan sedikitnya menyebabkan 32
orang meninggal pada Sabtu dinihari dan ribuan orang cedera serta
menimbulkan kerusahan besar.
Gempa tersebut merupakan susulan kedua di wilayah Kyusu yang lebih
besar dibandingkan gempa pertama pada Kamis yang menyebabkan sembilan
korban jiwa.
Berita Terkait
Pemkab Muba siagakan alat berat di titik rawan bencana
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
BPBD Sumsel petakan daerah rawan bencana hidrometeorologi saat mudik
Rabu, 3 April 2024 23:55 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Kementerian ESDM pantau potensi bencana selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 15:57 Wib
Angin kencang Pantai Bidadari OKU Selatan rusak sejumlah fasilitas umum
Rabu, 3 April 2024 12:27 Wib
Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Senin, 1 April 2024 9:34 Wib
Korban angin kencang di OKU Selatan peroleh bantuan
Sabtu, 30 Maret 2024 20:45 Wib
Angin kencang Landa OKU Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 22:57 Wib