Jakarta (ANTARA Sumsel) - Bencana longsor di sekitar pembangkit listrik geothermal PT PGE klaster A, Bengkulu, meyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya tertimbun, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
"Bencana ini disebabkan hujan deras sejak pukul 04.30 WIB di daerah perbukitan dekat pembangkit listrik yang ada di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan longsor menimpa kamp karyawan sehingga menimbulkan korban jiwa. Korban meninggal dunia adalah John yang merupakan pegawai sub kontraktor PT PGE.
Sedangkan empat orang luka-luka atas nama Roni Doris, istri Doris, Slamet Amano dan Toni. Selanjutnya ada empat orang yang diperkirakan masih tertimbun longsor.
Sutopo mengatakan Tim Reaksi Cepat BPBD Lebong bersama BPBD Bengkulu, TNI, Polri, Basarnas, karyawan PT PGE, relawan dan masyarat masih berusaha melakukan pencarian korban.
Bencana tersebut, kata dia, disebabkan faktor alam atau bukan disebabkan aktivitas pembangkit listrik yang ada di Provinsi Bengkulu itu.
"Longsor tidak ada kaitannya dengan aktivitas geothermal. Longsor disebabkan oleh faktor alam yang meluncur menuruni perbukitan dan menghantam kamp pekerja," katanya.
Berita Terkait
Curah hujan masih tinggi, warga OKU Selatan diingatkan waspada bencana longsor
Rabu, 1 Mei 2024 19:13 Wib
BPBD OKU minta masyarakat waspada banjir dan tanah longsor
Senin, 29 April 2024 21:00 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat bersihkan material longsor
Minggu, 28 April 2024 19:30 Wib
BPBD sebut akses jalan Pulau Beringin OKU Selatan putus akibat longsor
Jumat, 26 April 2024 21:42 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
Kamis, 25 April 2024 9:03 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Jembatan Desa Keban Agung OKU Selatan rusak diterjang banjir
Selasa, 23 April 2024 21:45 Wib
BNPB: Skenario evakuasi warga penting walau status Gunung Ruang turun
Senin, 22 April 2024 13:35 Wib