Pesanan tiket pesawat di Lubuklinggau stabil

id pesawat, tiket pesawat, bandar udara silampari, bandara udara lubuklinggau

Pesanan tiket pesawat di Lubuklinggau stabil

Ilustrasi - Pengguna jasa angkutan udara di Bandara SMB II Palembang meningkat. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

Lubuklinggau, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Menjelang libur panjang pekan ini pemesan tiket pesawat di Bandar Udara Silampari, Kota Lubuklinggau tidak ada lonjakan dan cendrung stabil, berbeda dengan menjelang hari-hari besar seperti lebaran dan lainnya.

Distrik Manager NAM Air, Andresky Herlambang kepada wartawan, Rabu menjelaskan meskipun tidak ada lonjakan pesanan tiket, namun setiap keberangkatan secara rutin penuh sesuai kapasitas tempat duduk.

Ia mengatakan, maskapai Nam Air sejak beroperasi tahun lalu di wilayah itu sudah meningkatkan jumlah penerbangan dari satu kali menjadi dua kali dalam sehari, sedangkan harga tiket sangat bervariasi.

Mulai bulan Juni-Juli 2016 Bandar Udara (Bandara) Silampari akan dilayani dua maskapai yaitu Nam Air dan PT Garuda Indonesia, namun pihaknya akan mengantisipasi persaingan kurang sehat karena tujuannya sarana penerbangan itu untuk melayani masyarakat.

Rencana masuknya maskapai Garuda itu tak bisa dibendung karena sudah melakukan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Lubuklinggau beberapa waktu lalu, dan kebetulan masuknya maskapai tersebut saat menjelang lebaran.

Bila masuk maskapai baru ke Bumi Silampari itu akan membuat maskapai bersaing sehat dalam pelayanan terhadap penumpang, mulai dari harga tiket hingga pelayanan sehari-hari.

Dengan begitu akan menyebabkan persaingan terutama harga tiket pesawat akan berbeda-beda, tergantung dari pihak maskapai penerbangan itu sendiri.

Sementara, jadwal penerbangan Garuda Indonesia itu direncanakan bulan Juni dan Juli 2016, akan melayani penerbangan dua kali sehari yakni pagi dan sore, namun masuknya maskapai itu tidak mempengaruhi sedikitpun kepada operasional NAM Air.

"Kita siap bersaing secara positif dalam harga tiket, selain itu pelayanan, keamanan dan promosi juga terus ditingkatkan karena secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan maskapai kita," ujarnya.

Ia menambhakan, kalau maskapai penerbangan Garuda biasanya tetap menggunakan tarif standar atas dan bawah yakni Rp600 ribu, untuk persaingan harga tiket NAM Air bisa lebih murah dari Garuda yaitu Rp500 ribu per tiket dengan kapasitas 60 tempat duduk.

Untuk pelayanan keamanan dan promosi terus dilakukan, karena pelayanan hal yang paling utama dalam dunia bisnis dan juga tak kalah penting keamanannya, baik keamanan penumpang, pesawat, bagasi dan lainnya, ujarnya.

Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengatakan wilayah itu perlu ada penambahan jumlah maskapai untuk melayani masyarakat Lubuklinggau dan dua kabupaten tetangga yaitu Musirawas dan Kabupaten Musirawas Utara.

Ia mengatakan, saat ini saja dengan satu maskapai dan dua kali penerbangan ada penumpang tak terangkut dan mereka harus melalui Bandara Fatmawati Bengkulu untuk ke Jakarta dan Palembang.

Dengan adanya penambahan maskapai mudah-mudahan masyarakat tidak mengeluh, terlebih menjelang lebaran dan tahun baru karena daerah itu banyak investor yang menanamkan modalnya terutama di Kabupaten Musirawas dan Musirawas Utara.

"Kita merencanakan selama 2016 akan menambah dua maskapai lagi setelah PT Garuda yang akan menerbangi Bandara Silampari mulai Juni dan Juli 2016," katanya.