New York (ANTARA/AFP/Xinhua) - Harga minyak dunia turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), mundur kembali dari tertinggi tahun ini di tengah kekhawatiran baru tentang berlimpahnya pasokan.
Setelah sebulan meraih keuntungan, para pedagang ingin menjualnya setelah laporan manufaktur AS dan Tiongkok lemah dan sehari menjelang laporan persediaan minyak mingguan AS. Kontrak patokan berjangka AS turun di bawah 44 dolar AS per barel.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni anjlok 1,13 dolar AS menjadi berakhir di 43,65 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan Eropa, menjadi menetap pada 44,97 dolar AS per barel, turun 86 sen dari penutupan Senin.
Penurunan terjadi "karena kekhawatiran dari keduanya, prospek permintaan yang lebih lemah dan peningkatan pasokan gabungan membayangi 'bullishness' baru-baru ini," kata Robbie Fraser, analis komoditas di Schneider Electric.
"Ada kekhawatiran terbaru tentang permintaan yang mulai terwujud pasca jumlah pabrik AS dari ISM di bawah standar," kata Bart Melek dari TD Securities.
Angka AS, yang dirilis pada Senin, diikuti pada Selasa dengan tingkat kontraksi sektor manufaktur Tiongkok dari perusahaan swasta Caixin Insight Group yang Melek sebut "sedikit mengecewakan."
"Tampaknya pasar saat ini fokus pada kemungkinan bahwa permintaan sedikit lebih lambat karena kami pindah ke 2016 dan 2017," katanya.
Harga telah jatuh sekitar 60 persen sejak minyak dikutip di atas 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014, di tengah kelebihan pasokan yang analis prediksi tidak akan mencapai keseimbangan kembali dengan permintaan untuk waktu yang lama.
Departemen Energi AS pada Rabu diperkirakan akan melaporkan peningkatan yang lebih kecil dalam persediaan minyak mentah komersial daripada kenaikan 2,0 juta barel pekan lalu, karena stok tetap pada tingkat tertinggi dalam sejarah.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang beranggotakan 13 negara melaporkan peningkatan produksi pada April "membantu mengimbangi dukungan dari penurunan produksi AS," kata Tim Evans dari Citi Futures.
OPEC menaikkan produksi minyak mentah sebanyak 484.000 barel per hari menjadi 33,217 juta per hari pada April, menurut survei perusahaan minyak oleh Bloomberg. Dua anggota OPEC penting, Iran dan Irak keduanya meningkatkan produksi minyak mentah pada April.
(Penterjemah: T.SYS/A. Suhendar)
Berita Terkait
Harga komoditi dan sembako di Pasar KM5 Kota Palembang
Kamis, 25 April 2024 13:05 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 12:16 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 11:14 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:51 Wib
Harga CPO Jambi naik Rp96 per kilogram
Senin, 22 April 2024 7:40 Wib
Tak henti, harga emas Antam naik tipis
Sabtu, 20 April 2024 10:40 Wib
KAI Palembang beri diskon harga tiket KA Sindang Marga
Rabu, 17 April 2024 10:34 Wib
Harga emas Antam merangkak naik jadi Rp1,321 juta per gram
Selasa, 16 April 2024 9:37 Wib