Warga keluhkan pemukimannya jadi lokasi pemilahan sampah

id sampah, tempat pembuangan akhir, tpa, dinas kebersihan kota

Warga keluhkan pemukimannya jadi lokasi pemilahan sampah

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga di Jalan Rawasari, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Palembang mengeluhkan aktifitas pemilahan sampah yang berada di kawasan pemukimannya.

Umar, salah seorang warga di Palembang, Senin, mengatakan aktifitas tersebut dilakukan di badan jalan pada pangkal Jalan Rawasari setiap pagi hari, sehingga mengganggu lalu lintas di lokasi tersebut.

"Belum lagi sampah berserakan yang juga menimbulkan bau tidak sedap," kata Umar.

Lantaran sudah dilakukan sejak enam bulan terakhir membuat lokasi itu menjadi tempat pembuangan sampah baru.

Jika malam hari, banyak warga yang sengaja datang untuk membuang sampai di lokasi berada di depan tanah kosong (berpagar seng) dan berhadapan dengan tembok rumah toko (ruko).

"Awalnya sedikit, kemudian jadi banyak, mulai dari mobil DKK hingga motor roda tiga pengangkut sampah," kata Umar.

Alimin, warga lainnya mengatakan kondisi ini sangat dikeluhkan warga karena merusak kebersihan lingkungan.

Bahkan warga sudah menggalang tanda tangan untuk menolak kegiatan ini dan melaporkan ke Kecamatan Kalidoni.

"Hingga kini tidak ada solusinya, ini yang membuat warga binggung karena seolah-seolah pemerintah menutup mata atas kondisi tersebut padahal di satu sisi sedang gencar dalam program bersih-bersih sungai," kata dia.

Wali Kota, Harnojoyo mengatakan kondisi ini disebabkan karena Palembang kekurangan Tempat Pembuangan Sampah sementara sebelum diangkut ke TPA.

"Pemkot bahkan menawari warga jika ada yang ingin menjual tanah di sekitar lokasi, tapi pada umumnya warga tidak mau jika tanahnya dijadikan tempat memilahan sampah. Ini yang menjadi persoalan," kata Harnojoyo.

Ia meyakinkan warga bahwa persoalan itu akan segera diatasi karena pada dasarnya penempatan sampah tersebut hanya sementara.

"Daripada dibuang di jalan utama, itu dulu prinsipnya sembari pemkot mencarikan solusi lain," kata Harnojoyo.