Keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa bersifat tetap

id uni eropa, inggris keluar dari uni eropa, blok uni eropa, brexit, keputusan bersifat tetap

...Tidak ada kekacauan di pasar keuangan sejauh ini setelah keputusan Brexit, namun pemerintah Jerman akan terus memantau situasi dengan sangat hati-hati...
Kuenzelsau, Jerman  (Antara/Reuters) - Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tidak dapat diubah dan London harus mengajukan permohonan resmi untuk meninggalkan blok itu segera, kata Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, Senin.
      
"Saya tidak berpikir keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dapat diubah," kata Schaeuble dalam pidato di Kota Jerman bagian selatan, Kuenzelsau.
       
Ia menambahkan sudah sepantasnya jika Inggris mengajukan aplikasi resmi untuk keluar dari Uni Eropa segera.
       
Schaeuble mengatakan tidak ada kekacauan di pasar keuangan sejauh ini setelah keputusan Brexit, namun pemerintah Jerman akan terus memantau situasi dengan sangat hati-hati.
       
"Ini sangat penting sekarang bahwa kami bertindak dengan bijaksana dan hati-hati untuk menjaga kerusakan sekecil mungkin," tambah politisi konservatif veteran itu.
       
Sementara itu rakyat Inggris yang menginginkan negaranya "Keluar" dari Uni Eropa pada Jumat pagi memenangi referendum Brexit (Inggris keluar dari UE) dengan mencatat perolehan 52 persen dari suara yang masuk.
       
Berdasarkan hasil itu, Inggris menarik diri dari keanggotaan Uni Eropa setelah bergabung selama 43 tahun.
      
Sementara hampir semua hasil pemungutan suara sudah dihitung, lebih dari 17 juta warga memilih Inggris mencabut keanggotaan di EU.
       
Sekitar 16 juta lainnya memilih tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. Hasil resmi dikutip dari media lokal.
       
Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Eropa itu.
       
Inggris, yang mulai bergabung dengan Komunitas Ekonomi Eropa pada 1973, memang selalu mempunyai hubungan ambivalen dengan blok tersebut. Meski mendukung perdagangan bebas dan ekspansi keanggotaan ke Eropa timur, mereka menolak menggunakan mata uang euro maupun bergabung dalam zona bebas Schengen.
         
Hasil referendum menunjukkan perpecahan yang mendalam di masyarakat Inggris. Pendukung Brexit merupakan jutaan warga yang merasa ketinggalan dalam globalisasi dan tidak mendapat keuntungan dari ekonomi pasar bebas.
       
Seorang anggota parlemen Inggris yang pro-Uni Eropa bahkan tewas akibat ditembak oleh pelaku yang meneriakkan "Mati bagi para pengkhianat, kebebasan untuk Inggris" dalam pengadilan.
        
Pada akhirnya, kekhawatiran akan migrasi yang tidak terkontrol dan kedaulatan menang melawan peringatan akan dampak buruk terhadap ekonomi jika Inggris keluar dari Eropa.