Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat 117 poin menjadi Rp13.234 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.351 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa mengatakan bawa sentimen positif dari harapan disahkannya pengampunan pajak atau "tax amnesty" serta hadirnya Bank Indonesia di pasar valuta asing dalam negeri untuk menjaga stabilitas berhasil menjaga laju mata uang rupiah.
"Euforia tax amnesty berpeluang kembali menghadirkan penguatan," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, kinerja mata uang rupiah juga seiring dengan pasar saham dan surat utang di dalam negeri yang juga bergerak positif setelah sempat melemah di bayangi isu "Brexit".
"Dampak brexit memang masih terasa walaupun kadarnya akan jauh berkurang," imbuhnya.
Ia menambahkan fokus akan teralih ke data produk dometik bruto (PDB) Amerika Serikat yang diperkirakan membaik. Membaiknya data AS dapat memulihkan dolar AS untuk kembali bergerak meguat terhadap rupiah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen "tax amnesty" diharapkan dapat mengimbangi dampak Brexit sehingga berimbas positif pada penguatan rupiah di tengah masih terbukanya ruang dolar AS kembali menguat.
"RUU 'tax amnesty' diharapkan dapat diputuskan secepatnya dan tidak ada penundaan," katanya.
Berita Terkait
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib
Rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
Selasa, 2 April 2024 11:06 Wib