Menperin: industri olahan jagung prospektif

id jagung, produk turunan jagung, industri jagung prospektif

Menperin: industri olahan jagung prospektif

Panen Jagung. (FOTO ANTARA)

...Produk turunan jagung seperti sweeteners dan gluten meal merupakan salah satu produk yang berkembang di Indonesia. Dari jagung tidak ada yang terbuang...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan industri olahan jagung dan produk turunannya memiliki prospek yang baik di Indonesia.
       
"Produk turunan jagung seperti sweeteners dan gluten meal merupakan salah satu produk yang berkembang di Indonesia. Dari jagung tidak ada yang terbuang. Bahkan kulit arinya masih bisa diproses," kata Menteri Saleh lewat siaran pers diterima di Jakarta, Kamis.
       
Saleh menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi PT Tereos FKS Indonesia (industri pengolahan jagung), PT Bungasari Flour Mills Indonesia (industri tepung terigu) dan PT Permata Dunia Sukses Utama yang memproduksi gula untuk industri dengan merek PDSU dan gula super putih Inti Manis.
       
Saleh memaparkan, sweeteners yang dihasilkan dari jagung mengandung jumlah kalori yang lebih rendah daripada gula biasa.
       
Penggunaan gula jagung akan cocok untuk gaya hidup sehat, yang menganjurkan pembatasan asupan Gula Garam Lemak pada diet harian.

Selain itu, produk turunan jagung lain yang juga sedang berkembang adalah gluten meal, di mana sangat berguna untuk industri pakan ternak.
       
Menurut data Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Indonesia masih mengimpor 100 persen gluten meal dari Amerika senilai 163.847 metrik ton sepanjang tahun 2014-2015.
       
Oleh karena itu, Pemerintah memberikan bantuan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah untuk produk Gluten meal.
       
Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri pengolahan jagung dan produk turunannya memiliki prospek yang bagus di Indonesia.
       
Namun demikian, industri masih menghadapi permasalahan pada kuantitas maupun kualitas bahan baku.
      
Pada 2015, Indonesia mengimpor sekitar 3 juta ton jagung untuk kebutuhan Industri. Produsen jagung dalam negeri masih belum dapat memenuhi kebutuhan industri secara keseluruhan.
       
CEO FKS Group Chandy Kusuma mengatakan, secara global Tereos memiliki pelanggan industri antara lain P&G, Danone, Nestle, Coca Cola dan Bayer.
       
"Kapasitas pabrik FKS Tereosa di Cilegon untuk corn wet milling mencapai 1000 ton per hari, menghasilkan corn starch 10 ribu ton per bulan, glucose syrup 7000 ton per bulan, dan syrup solids 2000 ton per bulan," katanya.