Kelebihan pasokan tekan harga minyal lebih rendah

id minyak, harga minyak, minyak mentah, minyak dunia, opec, produksi minyak

Kelebihan pasokan tekan harga minyal lebih rendah

Komplek kilang minyak milik Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju Sungai Gerong, Palembang, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

New York (ANTARA/AFP/Xinhua) - Harga minyak dunia lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB) dan pasar relatif tenang, karena para investor menunjukkan kehati-hatian akibat berlanjutnya kelebihan pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun satu dolar AS atau 2,19 persen, menjadi berakhir di 44,75 dolar AS di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September, patokan global, turun 97 sen atau 2,06 persen, menjadi menetap di 46,20 dolar AS per barel di Intercontinental Exchange.

Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan pasar masih di bawah tekanan. "Kemarin kami melihat dalam laporan EIA penumpukan  persediaan bensin dan hampir tidak berubah di sulingan (destilat)," katanya, mengacu pada laporan stok mingguan dari Badan Informasi Energi AS.

"Rasanya margin para penyuling datang di bawah tekanan sehingga kita sekarang mulai mendengar tentang kilang-kilang yang mengurangi operasinya, yang akan mengurangi permintaan minyak mentah, dan lebih lanjut menekan pasar," tambahnya. "Itu benar-benar apa yang sedang terjadi, tidak ada berita lain di luar sana."
Harga minyak mentah telah berfluktuasi antara 44 dolar AS hingga 52 dolar AS per barel pada bulan lalu, setelah jatuh di bawah 30 dolar AS pada Februari akibat membanjirnya pasokan dunia dan melemahnya permintaan.

Persediaan bensin AS membukukan kenaikan mengejutkan sebanyak 911.000 barel pada pekan lalu, menandai tingkat tertinggi sejak April, menurut laporan mingguan EIA yang dirilis Rabu (20/7). Stok bensin AS naik untuk keempat kalinya dalam lima minggu terakhir menjadi 241 juta barel pekan lalu.

Sementara itu, konsumsi bahan bakar minyak AS rata-rata mencapai 9,73 juta barel per hari dalam empat minggu yang berakhir 15 Juli, turun 0,1 persen dari 8 Juli.
(Penterjemah: T.A026)