Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat sebesar 15 poin menjadi Rp13.092 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.107 per dolar AS.
"Pelemahan dolar AS di pasar global menjadi salah satu faktor yang kembali menjaga laju rupiah terhadap dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa di tengah harapan pelonggaran moneter pasca sentimen Inggris yang keluar dari Uni Eropa, bank sentral Inggris (ECB) membuka peluang memperpanjang program pembelian obligasi, situasi itu cukup mendorong koreksi dolar AS.
"Di saat yang bersamaan mata uang yen Jepang yang menguat juga turut menambah sentimen positif bagi mata uang di kawasan Asia," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, ruang pelonggaran kebijakan moneter masih terbuka meski rilis tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), kondisi itu turut menjaga rupiah masih berada di area penguatan walaupun hanya terbatas.
Namun, ia mengatakan bahwa fokus pasar akan perlahan beralih ke pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan disimpulkan pada pekan depan, spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat bisa mengembalikan sentimen dolar AS kembali bergerak menguat.
Analis Monex Investindo Futures Yulia Safrina menambahkan bahwa klaim pengangguran Amerika Serikat mingguan yang diprediksi meningkat, menambah sentimen negatif untuk dolar AS.
"Kondisi itu membuka laju mata uang di negara berkembang memiliki ruang penguatan" katanya.
Berita Terkait
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib
Rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
Selasa, 2 April 2024 11:06 Wib
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 10:05 Wib
Rupiah merosot dipicu sentimen suku bunga AS
Selasa, 26 Maret 2024 10:27 Wib