REI: bisnis rumah mewah masih melambat

id rei, bisnis perumahan, bisnis, perumahan, perumahan mewah, , bisnis perumahan mewah turun

REI: bisnis rumah mewah masih melambat

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Bisnis properti khususya rumah mewah mengalami penurunan hingga 40 persen pada tahun 2015, dan pada tahun ini belum menunjukkan perbaikan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bisnis penjualan rumah mewah masih melambat pada 2016 karena perekonomian dalam dan luar negeri yang belum membaik sehingga berimbas pada daya beli golongan menengah ke atas.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sumsel Harriadi Bengawan, di Palembang, Selasa, mengatakan bisnis properti khususya rumah mewah mengalami penurunan hingga 40 persen pada tahun 2015, dan pada tahun ini belum menunjukkan perbaikan.

"Dalam Program Satu Juta Rumah, pada tahun ini, REI Sumsel ditargetkan menjual rumah komersial sebanyak 1.500 unit, tapi pada 2015 hanya terealisasi sekitar 800-an unit, sementara pada tahun ini belum sampai separuhnya," kata dia lagi.

Karena itu, REI mengharapkan pemerintah membangkitkan bisnis pengembangan rumah mewah ini dengan memberikan kemudahan dalam perizinan.

Menurutnya, proses mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) terlalu panjang sehingga membutuhkan waktu hingga dua bulan.

"Sebenarnya ini bisa disederhanakan sekitar dua minggu saja, jika pemerintah mau dan berkomitmen," kata dia lagi.

Terkait dengan pelemahan sektor rumah mewah ini, menurutnya, telah membuat kalangan pebisnis perumahan kelas menengah dengan harga berkisar Rp1 miliar per unit ini, mulai menjajal rumah murah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Banyak pengembang memutuskan untuk menghentikan proyek rumah mewahnya, dan mulai membidik pembangunan rumah murah agar aliran dana perusahaan tetap jalan," kata dia lagi.

Ia mengemukakan, dalam program rumah murah yang masuk dalam Program Satu Juta Rumah hingga akhir 2015 ini pembeli hanya dikenai bunga 5 persen untuk masa pengembalian 20 tahun, dan mendapat bantuan uang muka sebesar 1 persen dari harga rumah Rp123 juta.

"Pengusaha menjadikan sektor rumah murah untuk tetap bertahan di tengah pelemahan ekonomi, setidaknya ada arus uang dalam perusahaannya," kata dia pula.

REI Sumsel sudah merealisasi sekitar 4.000 rumah per Juli 2016 atau sekitar 35 persen dari target hingga akhir tahun 2016.