DPRD bersama Gubernur Sumsel dengarkan pidato Presiden

id dprd, dprd bersama gubernur, dprd sumsel

DPRD bersama Gubernur Sumsel dengarkan pidato Presiden

Pimpinan dan anggota DPRD Sumsel serta tamu undangan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di gedung DPRD Sumsel di Palembang, Selasa. (Foto Antarasumsel.com/Susilawati/Parni/Adv)

....Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam perlombaan ekonomi global. Indonesia harus ikut berlomba dan harus menjadi bangsa pemenang....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pimpinan dan Anggota DPRD Sumatera Selatan bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam memperingati HUT Ke-71 RI di gedung DPRD provinsi setempat.

Selain itu juga hadir Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki, para veteran dan pejabat di lingkungan pemerintah provinsi setempat di Palembang, Selasa.

Ketua DPRD Sumatera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas mengharapkan, percepatan pembangunan infrastruktur yang diungkapkan Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

"Harapan kita seperti itu, bagaimana pembangunan infrastruktur tersebut berpengaruh pada daerah-daerah," katanya.

Ia mengatakan, kalau saat ini Sumatera Selatan sudah merasakan desentralisasi pembangunan-pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah pusat.

Ia mengatakan, sudah dibuktikan oleh presiden dengan melakukan pembangunan-pembangunan terutama di Pulau Sumatera seperti di Palembang, adalah bukti pemerataan pembangunan sedang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Presiden membangun optimistis itu agar kita menyelesaikan pembangunan ini," katanya.

Mereka yang hadir tampak mendengarkan pidato kenegaraan itu melalui layar lebar yang dipasang di ruangan rapat paripurna DPRD Sumsel tersebut.

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di hadapan sidang bersama DPR-DPD RI mengatakan, perlu percepatan pembangunan infrastruktur sosial yaitu kapasitas produksi dan sumber daya manusia guna menyongsong persaingan global yang semakin ketat, seiring dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Agar Indonesia bisa bersaing dalam kompetisi global maka pembangunan infrastruktur sosial yaitu kapasitas sumber daya produksi dan manusia harus dipercepat. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam perlombaan ekonomi global. Indonesia harus ikut berlomba dan harus menjadi bangsa pemenang," katanya.

Presiden dalam kesempatan tersebut menyatakan, untuk peningkatan kapasitas produksi, pemerintah memandang perlu untuk memperluas akses masyarakat pada kegiatan ekonomi produktif, dengan mendorong kemajuan dan produktifitas sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi.

Dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 12 persen per tahun pada 2015, dan menjadi sembilan persen pada 2016. Pemerintah juga terus mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh KUR.(Adv)