Film bisu "Setan Jawa" diputar diberbagai negara

id setan jawa, film bisu, film hitam putih, sutradara Garin Nugroho

Film bisu "Setan Jawa" diputar diberbagai negara

(ki-ka): Asmara Abigail (pemeran Asih di film "Setan Jawa" bersama Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian; dan Garin Nugroho, produser dan sutradara "Setan Jawa", serta Sadiah Boonstra, Perwakilan dari Arts Centre Melbourne

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Film bisu hitam-putih pertama di Indonesia garapan sutradara Garin Nugroho berjudul "Setan Jawa" akan diputar di berbagai negara di Australia, Asia, Eropa, dan Amerika serta berkolaborasi dengan sejumlah seniman musik dari negara-negara tersebut.

"Usai ditayangkan di Jakarta, selanjutnya akan diputar world premier, di pembukaan Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne (Australia) pada bulan Februari 2017," kata Garin dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Senin.

Selanjutnya, film bisu hitam putih dengan iringan musik gamelan "live" pertama di Indonesia itu juga akan tampil di Jerman, Amerika, Filipinan, dan berbagai negara lainnya.

Hal menarik lainnya adalah, alasan penggunaan konsep film bisu dalan film untuk memperingati 35 tahun Garin di industri perfilman itu ialah agar para pemusik atau komposer dari negara-negara yang bersangkutan bisa memasukan aliran musik sesuai dengan keinginan.

Garin mencontohkan, misalnya saja saat "Setan Jawa" ditayangkan di Jerman akan diiringi dengan musik ala DJ, sementara di Filipina rencananya akan menggunakan musik aliran Rock sebagai pengiring "live" saat film tersebut ditayangkan.

"Dengan konsep seperti ini maka akan memunculkan nuansa dan interpretasi yang berbeda-beda di setiap negara. Karena saya memang tidak mau pemahaman penonton sama dengan pemahaman saya, saya maunya mereka punya pemahaman yang berbeda dari film ini," tutur Garin menegaskan.

Dia menilai, hal tersebut akan menjadi sebuah konsep yang sangat menarik karena selain menampilkan bentuk film yang baru, dimana sebuah film diiringi tembang atau musik secara langsung, juga mampu menjadi sebuah bentuk kerja sama baru di bidang kesenian dengan berbagai negara.

Film tersebut menceritakan tokoh utama Setio (diperankan Heru Purwanto), seorang pemuda miskin yang jatuh cinta dengan Asih (diperankan Asmara Abigail), seorang putri bangsawan Jawa.

Cinta Setio membuatnya memberanikan diri untuk melamar Asih yang berbuah dengan penolakan. Akhirnya Setio mencari keberuntungan dengan melakukan kesepakatan dengan Iblis atau umum dikenal dengan pesugihan "Kandang Bubrah" untuk mencari kekayaan agar bisa melamar Asih.

Asih kemudian mengetahui bahwa suaminya menjalani laku pesugihan "Kandang Bubrah", dan membuatnya memberanikan diri untuk menemui Setan (diperankan Luluk Ari) yang memberikan suaminya kekayaan dan meminta pengampunan agar ketika suaminya meninggal tidak menjadi tiang penyangga rumah.