Palembang (ANTARA Sumsel) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Muslimat NU harus terdepan dalam memberantas nakoba karena barang terlarang ini sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat.
Apalagi narkoba sekarang sudah beredar di seluruh kalangan sehingga itu harus dicegah, kata menteri usai menghadiri pelantikan dan deklarasi anti narkoba Pengurus Wilayah Muslimat NU Sumsel di Palembang, Minggu.
Bahkan, kata menteri, berdasarkan data dari BNN belanja untuk narkoba di Indonesia sekitar Rp72 triliun sejak 2015.
Jadi dengan kondisi seperti itu tentunya akan mengganggu kesehatan dan perekonomian masyarakat, kata dia.
Karena itu, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut sebab bila dibelanjakan untuk kebutuhan produktif seperti pelayanan pendidikan, pengembangan UMKM pasti akan mendongkrak perekonomian dan juga menurunkan kemiskinan di Indonesia.
Dia mengatakan, selain itu juga tentunya dapat menurunkan kesenjangan antar daerah yang ada sekarang ini.
Sehubungan itu, Muslimat NU perlu masuk pada bagian di hulu untuk menjadi gerakan masyarakat, kerakyatan untuk menghentikan narkoba.
Begitu juga organisasi tersebut harus mencegah perdagangan anak termasuk kemungkinan di dalamnya terdapat peredaran narkoba.
Memang, kata dia, dalam mengantisipasi semua itu terutama perdagangan anak dan korban narkoba pihak telah mendirikan "call center".
Dengan adanya pusat layanan informasi itu maka lebih cepat mengantisipasi korban termasuk narkoba, kata dia.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, dengan dilantiknya pengurus organisasi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam segala hal terutama narkoba.
Selain itu juga Sumsel saat ini sedang persiapan Asian Games 2018 sehingga perlu dukungan bersama termasuk organisasi, tambah dia.
Mensos: Muslimat NU harus terdepan berantas narkoba
Deklarasi Laskar Anti Narkoba Di Palembang bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Hj Eliza Alex Noerdin.(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/ujang/16)
