Owi bagi ketegangan dkepada Butet saat Olimpiade

id Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, olimpiade, Rio de Janeiro, brazil

Owi bagi ketegangan dkepada Butet saat Olimpiade

Ganda campuran Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Atlet bulu tangkis nomor ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad, atau akrab disapa Owi, mengaku sering sengaja membagi ketegangan saat bertanding dalam Olimpiade Rio 2016 kepada pasangan bermainnya Liliyana Natsir.

"Ketegangan ketika bertanding dalam Olimpiade itu tidak dapat terungkapkan. Saya selalu mengatakan kepada Ci Butet, 'Tenang Ci.. jangan tegang Ci'," kata Owi dalam jumpa pers di pelatnas PBSI Cipayung Jakarta, Rabu.

Atlet kelahiran Banyumas itu mengaku dapat melampiaskan kegugupannya ketika bertanding setelah bersepakat dengan Butet, sapaan Liliyana, sebelum pertandingan cabang bulu tangkis dimulai.

"Saya bilang ke dia, 'Bantu saya ya Ci, kalau saya gugup'. Saya juga katakan saya akan membantu dia jika dia gugup," kata atlet berusia 29 tahun itu.

Putra pasangan Muhammad Husni Muzaitun dan Masruroh itu mengaku mengatasi kegugupannya saat mengikuti Olimpiade dengan membaca Alquran dan shalat.

"Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan. Saya mengatasi ketegangan saat mengikuti Olimpiade dengan mendekatkan diri kepada Tuhan karena sebelum berangkat ke Rio saya pun sudah gugup," kata atlet asal klub Djarum Kudus itu.

Meskipun Owi selalu melampiaskan kegugupannya kepada Butet, pasangan peraih gelar Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013 itu mampu tampil kompak dan saling menjaga emosi.

"Kekompakan kami menjadi satu kekuatan yang akhirnya dilihat oleh lawan. Kami dapat mengubah pola permainan. Saya juga menahan diri untuk tidak menumpahkan emosi ketika Owi salah atau beberapa kali bola mati," ujar Butet.

Kepala pelatih ganda campuran pelatnas PBSI Richard Mainaky mengatakan kepada pasangan atlet asuhannya itu untuk tidak merasa telah memenangkan Olimpiade ketika menang atas pasangan unggulan pertama asal Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei pada putaran semifinal.

"Saya juga minta ke beberapa pengurus untuk tidak jemawa karena itu bisa berbahaya meskipun secara permainan atlet kami lebih bagus di atas kertas atas Malaysia saat putaran final," kata Richard.

Richard memberikan libur untuk Owi/Butet selepas keikutsertaan mereka dalam Olimpiade Rio 2016. "Semestinya mereka ikut turnamen di Jepang dan di Korea. Tapi, paling saya menargetkan ke Superseries Final di Dubai pada akhir 2016," kata Richard.