LSM ingin pemerintah cegah produksi cat timbal

id timbal, cat, peredaran produksi cat yang mengandung timbal tinggi, debu asbes,

LSM ingin pemerintah cegah produksi cat timbal

Ilustrasi- Toko yang menjual cat dan alat banguanan lainnya. (FOTO Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Lembaga swadaya masyarakat Yayasan Balifokus menginginkan pemerintah dapat mencegah peredaran produksi cat yang mengandung timbal tinggi dan debu asbes yang berbahaya dan banyak dijual di negara-negara berkembang.

"Membiarkan tetap beredarnya cat-cat bertimbal tinggi, kita membatasi perkembangan intelektual anak-anak kita dan masa depan bangsa kita," kata pendiri BaliFokus, Yuyun Ismawati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Yuyun Ismawati, sebenarnya alternatif yang aman dan efektif sudah digunakan dan tersedia secara luas di Indonesia, sehingga penting dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi paparan timbal terhadap anak-anak.

Sebagaimana diketahui, Balifokus melakukan kampanye sinergi dan aksi untuk melindungi anak-anak dari paparan timbal dalam cat dan asbes di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Denpasar.

Kegiatan kampanye di Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian aksi di seluruh dunia dalam rangka Pekan Aksi Internasional Pencegahan Keracunan Timbal (IPPLWA), 23-29 Oktober 2016, yang dipimpin oleh Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebuah laporan Global Lead Paint Report , yang dirilis pekan ini oleh IPEN, juga sebagai bagian dari ILPPWA, menemukan bahwa banyak cat dekoratif yang dijual di lebih dari 40 negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta masih banyak negara yang memproduksi cat dengan konsentrasi timbal yang cukup tinggi.

"Dampak kesehatan dari paparan timbal pada otak anak-anak balita membekas sepanjang hiduptak terpulihkan dan tidak dapat diobati," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat, Lingkungan dan Faktor Sosial Penentu Kesehatan WHO Maria Neira mengatakan, paparan timbal menimbulkan bahaya yang signifikan bagi kesehatan manusia, terutama untuk anak-anak.

Maria Neira menegaskan agar produsen tidak perlu menambah timbal ke dalam cat antara kain karena terdapat bahan kimia alternatif yang lebih aman yang dapat digunakan.

"Cara terbaik bagi negara-negara untuk memastikan ketersediaan cat yang aman dari timbal adalah dengan menuangkan peraturan ke dalam undang-undang, peraturan atau standar wajib yang melarang pembuatan, impor, ekspor, penjualan atau penggunaan cat bertimbal," paparnya.