Legislator: Mestinya dapat penghargaan berhasil tanggulangi asap

id menanggulangi bencana asap, faktor cuaca juga aparatur yang dikoordinisasi , zero asap

Legislator: Mestinya dapat penghargaan berhasil tanggulangi asap

Petugas siaga darurat bencana asap Sejumlah 1.230 orang gabungan anggota dinas kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (FOTO ANTARA/13/Feny Selly/Parni)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Anggota DPRD Sumatera Selatan Eddy Rianto menyatakan mestinya provinsi itu mendapatkan penghargaan, karena pada tahun 2016 ini berhasil menanggulangi bencana asap.

"Sekarang ini di Sumsel nyaris tidak ada asap, selain karena faktor cuaca juga aparatur yang dikoordinisasi oleh Gubernur Sumatera Selatan," kata Eddy di Palembang, Rabu.

Menurut dia, di Sumsel sekarang ini nyaris tidak ada asap kalaupun ada itu asap dari kiriman provinsi tetangga maka perlu diberi apresiasi.

Pemerintah pusat jangan ketika ada asap mereka marah-marah, tetapi ketika tidak ada asap mestinya diberikan penghargaan, walaupun ada dana dari pusat juga, katanya.

Akan tetapi, lanjutnya keberhasilan itu berarti pemerintah provinsi Sumsel dalam menanggulangi asap benar-benar serius bisa dibuktikan.

"Mudah-mudahan pada tahun depan kita harapkan hal yang sama asap di Sumsel tetap tidak ada, kalaupun ada kiriman dari provinsi tetangga lain, artinya zero asap tercapai dan ini luar biasa," tuturnya.

Ia menyatakan, kinerja pemerintah provinsi bagaimana menggerakan organisasinya, sehingga juga dapat merangkul semua masyarakat di Sumsel sehingga asap berhasil ditanggulangi.

Namun demikian, Pemprov Sumsel juga harus memikirkan bagaimana caranya masyarakat dalam membuka lahan untuk tidak membakar, karena mau dikemanakan hasil tebangan-tebangan kayu dalam membuka lahan. Kalau dibakar jadi pupuk dan sebagainya, kalau tidak dibakar maka menumpuk.

Oleh karena itu diharapkan pemerintah provinsi Sumsel memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok tani dan masyarakat, ketika mereka ingin membuka lahan perkebunan rakyat agar diberi bantuan peralatan seperti borduser ataupun elsavator untuk mengubur hasil tebangan.

Ini hasil reses di daerah pemilihan, masyarakat mempertanyakan hal itu, karena bingung hasil tebangan kayu tersebut mau dikemanakan, katanya.