Ambon (ANTARA Sumsel) - Anggota DPRD Maluku Yulius Pattipeiluhu mengatakan rencana Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral yang akan menerapkan kebijakan tentang pemberlakuan satu harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia perlu dikaji ulang karena bisa merugikan.
"Kalau menggunakan pendekatan kontinental bisa diterapkan, tetapi untuk sistem antarpulau dan pendistribusiannya sampai ke pulau terluar tentu membutuhkan biaya tinggi," kata Yulius Pattipeiluhu di Ambon, Senin.
Sistem seperti ini juga dapat menimbulkan kerugian keuangan karena harus menanggung biaya transportasi menuju titik distribusi, khususnya pada daerah terluar dan terjauh.
"Kalau biaya transpor barangnya dibebankan kepada negara maka yang rugi adalah negara," katanya.
Standar harga BBM di pasaran, khususnya untuk wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua yang terdiri dari pulau-pulau memang agak tinggi.
Yulius mencontohkan harga BBM jenis bensin di Pulau Saparua saat ini mencapai Rp8.000 per liter, padahal secara geografis letak pulau tersebut dari Pulau Ambon tidak terlalu jauh.
Apalagi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang begitu jauh dan harga BBM jenis bensin mencapai belasan ribu rupiah.
"Tidak mungkin ribuan ton BBM diangkut dengan pesawat udara sehingga harganya bisa murah untuk daerah terpencil, belum lagi kalau beredar rumor kelangkaan BBM maka orang akan berbondong-bondong mencarinya dengan konsekuensi harga yang dimainkan semakin tinggi," kata Yulius.
Berita Terkait
Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:46 Wib
Korea Utara tegaskan rencana peluncuran satelit mata-mata pada 2024
Senin, 1 April 2024 15:12 Wib
RKPD OKI 2025 Fokus Penguatan Infrastruktur
Kamis, 14 Maret 2024 19:42 Wib
Inggris tolak rencana Israel pasca perang di Gaza
Sabtu, 24 Februari 2024 11:10 Wib
Rencana Israel berpotensi kacaukan kondisi Ramadhan di Palestina
Rabu, 21 Februari 2024 11:01 Wib
Palestina kecam niat Argentina pindahkan kedutaan ke Yerusalem
Rabu, 14 Februari 2024 16:36 Wib
Ferry Paulus: Persiapan VAR untuk Liga 1 berjalan sesuai rencana
Kamis, 25 Januari 2024 16:43 Wib
Bappenas tekankan urgensi keselerasan rencana pembangunan pusat-daerah
Rabu, 17 Januari 2024 12:18 Wib