Ketika Anies-Sandi merengkuh hati warga Jakarta

id anies, sandiaga, hati warga, Calon Gubernur, Wakil Gubernur DKI Jakarta, pilkada, jakarta

Ketika Anies-Sandi merengkuh hati warga Jakarta

Anies Baswedan (ANTARA FOTO)

Jakarta,(ANTARA Sumsel) - Kepastian Anies Baswedan menggandeng Sandiaga Uno maju menjadi calon peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 membuat bursa persaingan menduduki kursi DKI 1 menghangat.

Keputusan keduanya maju menjadi calon pemimpin Jakarta memang ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan. Pasangan itu diharapkan menjadi calon alternatif yang membuat pilihan warga Ibu Kota makin lebar di samping pasangan calon gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Sejak beberapa bulan sebelum pendaftaran peserta pilkada, sosok Sandiaga Uno telah digadang-gadang akan bertarung dalam perhelatan politik Jakarta. Namun, kepastian Anies Baswedan mengikuti pilkada, baru diputuskan saat-saat akhir menjelang pendaftaran berakhir.

Anies sebelumnya dikenal sebagai akademisi dan sempat menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet kerja Presiden RI Joko Widodo.

Dengan latar belakang itu, banyak kalangan mengharapkan Anies bisa memimpin Jakarta dengan pendekatan yang lebih humanis.

Dalam sebuah kesempatan, dia mengatakan bahwa seorang pemimpin memiliki tugas yang sama dengan seorang pendidik, salah satunya dalam memberikan keteladanan.

"Dari kata-kata dan perbuatan pemimpin ada pendidikan, di situ ada contoh yang bisa diambil oleh anak-anak. Itulah alasan kenapa pemimpin juga menjadi pendidik. Mereka harus memberikan keteladanan," katanya.

Ia menilai setiap pemimpin mempunyai tanggung jawab membangun karakter generasi muda serta masyarakat di daerah kepemimpinannya.

Terkait dengan itu, Anies mengungkapkan dirinya serta pasangannya pada pilkada serentak mendatang, Sandiaga Uno, memiliki cita-cita mewujudkan masyarakat Ibu Kota yang beradab.

Selain sosok yang berpendidikan, menurut Anies, perlu pemimpin yang berintegritas, bersih, dan dapat berkomunikasi dengan baik bersama masyarakat.

Dengan adanya hubungan yang baik antara pemimpin dan masyarakat, kelak diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang nyaman, santun, dan bersih.

Sementara itu, Sandiaga Uno berusaha menempatkan diri sebagai sosok muda dan memiliki ide-ide segar dalam upaya membangun Jakarta dari perspektif yang berbeda dibandingkan calon-calon wakil gubernur lainnya.

Sandi, demikian sapaannya, dalam sejumlah kesempatan menilai Jakarta sebagai sebuah kota bisa berkembang dengan lebih dinamis dan mengakomodasi semua kalangan.

Berbagai tugas dengan Anies, Sandi mengunjungi sejumlah wilayah di Jakarta untuk menyosialisasikan program-program mereka bila terpilih memimpin Jakarta kelak.

        
    Janji Perbaikan
Secara resmi, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menetapkan 23 butir janji kerja yang akan mereka lakukan saat memimpin Jakarta.

Dari akun Twitter mereka, beberapa di antara janji kerja yang akan mereka implementasikan, yaitu implementasi Kartu Jakarta Pintar Plus untuk semua.

Mereka menjanjikan akan merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Plus untuk semua anak sekolah usia 6 s.d. 12 tahun yang dapat untuk kelompok belajar paket A, B, dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren, dan kursus keterampilan, serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.

Program lainnya yang dijanjikan adalah meningkatkan jumlah wirausaha di Ibu Kota sebagai salah satu solusi menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan perekonomian Jakarta.

Dalam program yang akan menggunakan nama Gerakan 200.000 pengusaha baru ini sejumlah hal yang akan dilakukan, antara lain, membangun enterprenership centre di 44 kecamatan di Jakarta. Selain itu, pemprov juga akan mendorong perusahaan dan perguruan tinggi membantu pembukaan garasi inovasi sehingga mengembangkan peluang dan jenis usaha yang masyarakat dapat melakukannya.

Selain mendorong inovasi, pemprov juga akan mendampingi para calon pengusaha itu dengan pendampingan perencanaan keuangan sehingga memiliki rencana usaha dan pola pembiayaan yang tepat.

Hal yang keempat terkait dengan gerakan 200.000 pengusaha baru, yakni melakukan enterpreneur mentorship atau  pendampingan pengelolaan dan manajemen usaha sehingga rintisan usaha yang mereka lakukan bisa berkembang karena pengelolaan yang baik dan tepat.

Janji kerja lainnya yang akan dilakukan oleh Anies dan Sandi adalah mendorong Kepulauan Seribu menjadi kepulauan pembangunan yang mandiri.

Hal itu ditujukan untuk mengatasi kesenjangan di Ibu Kota dengan menjadikan Kepulauan Seribu memiliki infrastruktur yang cukup, lapangan kerja yang cukup, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang mumpuni sehingga warga yang tinggal di lokasi itu dapat hidup dan berkembang dengan layak, termasuk mendorong wilayah itu menjadi pusat inovasi konservasi ekologi.

Untuk mencapai itu, Kepulauan Seribu akan dikembangkan dalam tiga pendekatan, yaitu pendidikan, kesehatan, serta transportasi dan ekonomi.

    
    Memuliakan Perempuan
Salah satu janji kerja yang menarik dari pasangan ini dibandingkan peserta pilkada lainnya adalah program kerja bertajuk memuliakan perempuan.

Anies dan Sandi memandang perempuan merupakan salah satu pilar penting bagi pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan program yang bisa mengembangkan potensi perempuan sekaligus memenuhi hak-haknya.

Dalam gerakan tersebut, perempuan mendapatkan dukungan inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif, memberikan cuti khusus bagi suami selama proses kelahiran anak, serta menyediakan fasilitas-fasilitas publik khusus, seperti ruang laktasi dan tempat penitipan anak yang dikelola secara sehat, profesional, dan bisa diakses seluruh warga.

Hal lain yang menjadi perhatian dan masalah besar di Jakarta adalah ketersediaan ruang hunian bagi warga Jakarta. Dengan luas lahan yang terbatas dan jumlah penduduk yang makin bertambah, masalah ini cukup penting dan menjadi perhatian Anies maupun Sandi.

Ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah teersebut, yaitu melakukan kembali program penataan kampung dengan menghidupkan kembali program Muhammad Husni Thamrin yang pernah dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin, yaitu menata kampung dengan mengintegrasikan perbaikan infrastruktur air bersih, mengolah sampah, dan pemberdayaan ekonomi warga kampung.

Program kampung deret yang pernah ada pada masa Gubernur Joko Widodo juga akan direvitalisasi dengan melibatkan warga sejak perencanaan hingga pengelolaan.

Pemprov DKI, dalam rencana Anies-Sandi, akan mendorong adanya program rumah sewa dengan memperbaiki dan peningkatan kualitas rumah sewa di kawasan kumuh, kemudahan pajak bagi rumah sewa yang berada di kawasan perkantoran, serta membuat sistem informasi rumah sewa berbasis aplikasi teknologi informasi sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi tentang rumah sewa yang dibutuhkan.

Mereka juga menawarkan program kredit murah berbasis tabungan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Bank DKI akan diminta mengganti persyaratan uang muka dengan jumlah tabungan calon konsumen yang disesuaikan dengan harga rumah, misalnya disyaratkan jumlah tabungan 10 persen dari harga jual rumah.

Dengan demikian, calon pembeli tidak perlu mengumpulkan uang muka. Sepanjang memiliki tabunga yang cukup selama masa tertentu, yang bersangkutan mendapat fasilitas kredit perumahan yang bisa diakses.

Selain itu, juga akan diinisiasi aturan yang memudahkan investasi rumah susun sehingga swasta tertarik untuk membangun rumah susun yang pada akhirnya dapat diakses dengan harga murah oleh masyarakat Ibu Kota.

Yang terahir adalah program pengadaan bank tanah berupa upaya mengontrol harga tanah melalui kegiatan jual beli tanah dengan pendataan administrasi yang akuntabel oleh BUMD untuk kemudian dimanfaatkan bagi tujuan pembangunan, termasuk pembangunan hunian.

Manfaat dari adanya program itu, antara lain, membuat harga tanah menjadi lebih murah dan memberikan pengaruh pada pola pengembangan suatu daerah.

Selain 23 rencana kerja yang akan diinisiasi oleh pasangan ini, dalam sejumlah kesempatan, Sandiaga juga menyampaikan perhatian pada penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus.

Sandi dalam sejumlah kesempatan berjanji akan mempermudah akses para kaum disabilitas, terutama untuk pelayanan publik.

"Saya berjanji akan mempermudah akses para kaum disabilitas dan tidak ada diskriminasi," katanya saat mengunjungi Pasar Gembrong lama.

Menurut dia, salah satu yang utama adala akses untuk membuka lapangan pekerjaan untuk dipermudah dan sesuai dengan perintah undang-undang.

Fasilitas bagi warga penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus di Ibu Kota memang masih jauh dibandingkan dengan kota-kota lainnya di dunia.

Jalan khusus pedestrian (pejalan kaki) yang ramah, fasilitas gedung dan ruang publik yang dapat diakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas serta sarana kesehatan, pendidikan, dan program pengembangan diri bagi anak-anak berkebutuhan khusus masih sangat kurang dan belum menjadi perhatian utama selama ini.

Program kerja yang tepat sasaran disertai dengan pendekatan yang humanis tentunya dapat menjadi kombinasi yang baik bagi keberhasilan kerja pemimpin Ibu Kota.

Keberhasilan pembangunan sebuah kota tidak hanya dalam wujud fisiknya, tetapi juga dalam wujud solidaritas sosial dan indeks kebahagiaan warganya juga. Anies dan Sandi diharapkan mampu mewujudkannya.