Chicago (Antara/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong dolar AS yang lebih lemah setelah data ketenagakerjaan AS tidak seluruhnya positif.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 8,4 dolar AS, atau 0,72 persen, menjadi menetap di 1.177,80 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan luas karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penghasilan rata-rata per jam menurun sebesar 0,1 persen selama November, dan tingkat partisipasi tenaga kerja menurun menjadi 62,7 selama sebulan.
Analis mencatat bahwa kedua angka tersebut lebih buruk dari yang diharapkan dan memberi dukungan terhadap logam mulia, tetapi pada catatan yang positif, angka penggajian (payrolls) non pertanian naik sesuai perkiraan 178.000, dan tingkat pengangguran menurun menjadi 4,6 persen, tingkat terendah sejak 2007 .
Dolar AS bereaksi terhadap berita ini sebagai tambahan dukungan terhadap emas dan mungkin telah melipatgandakan dampak laporan itu terhadap logam mulia. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,27 persen menjadi 100,770 pada akhir perdagangan.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Probabilitas tersirat kenaikan suku bunga Federal Reserve turun sedikit setelah rilis laporan ketenagakerjaan ini, tapi masih tetap pada tingkat tertinggi.
Para investor percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 95 persen pada pertemuan Desember dan 95 persen untuk pertemuan Februari.
Sebelum rilis laporan ketenagakerjaan pada Jumat, kedua angka tersebut berada di 99 persen.
Perak untuk pengiriman Maret bertambah 32,6 sen, atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 16,832 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 21,4 dolar AS, atau 2,35 persen, menjadi ditutup pada 932,70 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Metanol pada bir oplosan dapat sebabkan penurunan penglihatan
Rabu, 3 April 2024 15:35 Wib
Korea Utara tegaskan rencana peluncuran satelit mata-mata pada 2024
Senin, 1 April 2024 15:12 Wib
Dokter: Cegah kebutaan akibat glaukoma dengan edukasi masyarakat
Jumat, 15 Maret 2024 15:36 Wib
Anak dengan mata malas berisiko alami hipertensi dan serangan jantung
Rabu, 13 Maret 2024 12:56 Wib
Waspada gejala tumor kelopak mata yang mirip bintitan
Jumat, 16 Februari 2024 16:35 Wib
Sepekan, banjir Demak hingga mahasiswa Unsri raih medali emas IPITEX
Sabtu, 10 Februari 2024 7:49 Wib
Kemensos bantu penderita kelainan syaraf mata agar bisa melihat lagi
Rabu, 7 Februari 2024 16:04 Wib
Bojan tak percaya kemenangan di depan mata Persib Bandung sirna
Senin, 5 Februari 2024 15:07 Wib