Doa bersama buktikan Islam-Demokrasi tidak bertentangan

id partai pkb, aksi kebangsaan, aksi damai, doa bersama, doa di monas

Doa bersama buktikan Islam-Demokrasi tidak bertentangan

Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan),menghadiri salat Jumat saat Aksi Bela Islam III di kawasan silang Monas. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww)

Jakarta (Antarasumsel.com) - PKB menilai doa bersama yang terjadi pada Jumat (2/12) merupakan bukti bahwa Islam dan demokrasi tidak perlu dipertentangkan dan mengapresiasi pelaksanaan berjalan damai, kata Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding.

"Sekali lagi umat Muslim di Tanah Air membuktikan bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan beriringan," kata Karding di Jakarta, Sabtu.

Karding mengatakan umat Islam di Indonesia semakin dewasa dalam menggunakan hak konstitusionalnya, bahkan berhasil membalikan anggapan sejumlah pihak yang mengkhawatirkan aksi doa bersama akan berakhir ricuh.

Dia menilai doa bersama itu sangat mengharukan, karena baru kali ini terjadi unjuk rasa dilakukan dengan doa bersama dengan jumlah massa hingga jutaan, namun berlangsung damai dan sejuk.

"Kedamaian dan kesejukan yang terjadi pada Jumat (2/12) membuktikan aksi doa bersama digerakkan oleh hati yang tulus dan ikhlas," ujarnya.

Karding menegaskan bahwa umat Islam di Indonesia menjadi percontohan bagaimana ahlak Islam yang ramah dan "rahmatan lil'alamin".

Anggota Komisi III DPR RI ini juga mengapresiasi kehadiran Presiden Joko Widodo di tengah-tengah doa bersama, itu menunjukan bahwa presiden bersikap netral dan tidak mengintervensi kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami mengapresiasi kehadiran bapak Presiden dan aparat Polri yang membantu ketertiban selama aksi berlangsung," katanya.

Karding berharap proses penegakan hukum terhadap Ahok bisa berjalan transparan dan memenuhi rasa keadilan publik.