Catatan Akhir Tahun - Menekan kejahatan begal motor jelang Asian Games

id begal, kejahatan, asian games, pengendara kendaraan roda, menguasai harta benda korban, tuan rumah Asian Games

Catatan Akhir Tahun - Menekan kejahatan begal motor jelang Asian Games

Ilustrasi- Kriminalitas (Antarasumsel.com/Grafis)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kejahatan sadis berupa pembegalan terhadap pengendara kendaraan roda dua dengan maksud menguasai harta benda korban hingga kini masih kerap terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kondisi Ini menjadi tantangan sendiri bagi kepolisian setempat mengingat Kota Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018.

Belum lama ini, akhir November 2016, kota berpenduduk kurang lebih 2.000.000 jiwa ini dikejutkan dengan kejadian pembegalan terhadap seorang pembantu rumah tangga yang berujung pada kematian.

Korban Nawaria atau Reni (40) ditemukan warga bersimbah darah dengan lima luka tusuk di pinggir jalan kawasan Pasar Induk Jakabaring yang hanya beradius beberapa ratus meter dari kompleks olahraga Jakabaring.

Berdasarkan keterangan polisi diketahui kejadian bermula saat korban pulang dari Pasar Induk hendak menuju rumah majikannya di Perumahan Atlet Top, Blok A 15, Kelurahan 15 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang sekitar pukul 05.00 WIB.

Di perjalanan, Reni dihadang dua begal yang ingin merampas sepedanya.

"Lantaran korban melawan, diduga pelaku akhirnya menusukkan senjata tajam ke Reni sehingga mengalami lima luka tusuk di sekujur tubuhnya," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede.

Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah BARI. Namun, nyawanya tidak terselamatkan dan meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB.

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki menyoroti kasus pembegalan motor yang kerap terjadi di Ibu Kota Sumsel.

Tak segan-segan dia meminta kepolisian untuk bertindak tegas terhadap kejahatan yang meresahkan ini mengingat terkait dengan citra Kota Palembang sebagai kota yang sering menggelar ajang skala nasional dan internasional.

"Di media cetak dan media sosial, sering didapati informasi terjadinya begal motor di Palembang. Sepatutnya hal ini menjadi perhatian serius," kata Ishak Mekki.

Jika Kota Palembang ingin menjadi pusat bisnis dan pariwisata, menurut Ishak, harus mampu memberikan rasa aman kepada para pendatang.

Rasa aman ini merupakan jaminan dan sekaligus garansi bahwa investasi yang ditanamkan tidak akan sia-sia.

Kasus pembegalan yang terjadi di Jakabaring dan kawasan-kawasan lainnya demikian memprihatinkan dan mengharapkan Kepolisian Resor Kota Palembang dapat mengatasinya.

"Tidak hanya infrastruktur yang dikejar pembangunannya, tetapi juga keamanannya," kata Ishak ketika merespons mengenai gencarnya pembangunan infrastruktur Asian Games di Kota Palembang.


Tembak di Tempat

Para begal dikenal tidak segan bertindak sadis. Jika pemilik kendaraan melawan, mereka yang umumnya bergerombol ini dengan keji melukai, bahkan membunuh korbannya.

Kejadian pembegalan kerap terjadi di tempat-tempat yang sepi, minim penerangan, dan memiliki akses jalan tembus yang relatif cukup banyak.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan bahwa polisi telah memahami cara kerja pelaku di kawasan Jakabaring. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa titik lemah berupa minimnya personel membuat aksi ini masih terjadi.

"Patroli secara rutin dilakukan di kawasan Jakabaring, apalagi lokasi berada di satu kawasan dengan markas Polresta. Akan tetapi, terkadang di sela-sela patroli itu mereka masih bisa beraksi," kata Maruly.

Lantaran kejinya aksi para begal ini, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Djoko Prastowo pun mengeluarkan perintah tembak di tempat terhadap pelaku di Sumsel.

Petugas di tingkat polres hingga polsek diperintahkan lakukan operasi kepolisian secara terbuka dan tertutup di daerah rawan terjadinya aksi pembegalan.

"Jika dalam operasi kepolisian itu ditemukan begal yang melakukan aksi yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat, petugas diminta untuk tidak ragu-ragu melakukan tindakan tegas, seperti tembak di tempat," kata Djoko.

Belum lama ini, Unit Reskrim Polsek Sukarami, Palembang, meringkus gerombolan begal yang kerap beraksi di kawasan Jalan Soekarno Hatta.

Penangkapan komplotan begal ini setelah dilakukan razia preman oleh Polres Banyuasin dengan didukung personel Ditreskrimum Polda Sumsel.

"Setidaknya kompoltan ini sudah 14 kali membegal di wilayah hukum Polsek Sukarami. Mereka selalu membacok tangan korbannya saat membegal," kata Kapolres Sukarami Kompol Nurhadiansyah.

Kelima pelaku, yakni Eko Pornandes (22), DR(17), Suryono alias Yono (23), Deni Sutra alias Moeng (23), dan EP (18). Mereka diduga sadis dalam melancarkan aksinya.

Modus yang digunakan pelaku, yakni dengan menggunakan dua sepeda motor mencari mangsanya. Ketika mangsa sudah ditemukan, mereka langsung memepetkan sepeda motornya ke motor korbannya.

Setelah itu, begal mengayunkan parang ke tangan korban sehingga menyebabkan korban terjatuh dari kendaraan.

Dalam upaya meminimalkan jumlah kasus tersebut, Polresta Palembang membentuk Tim Tekab (Team Khusus Antibandit) dengan berhasil menangkap dua begal sepeda motor yang sering meresahkan masyarakat sekitar kawasan Jakabaring, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, Kamis (16/12) malam.

Kedua pelaku bernama Erwin (20) dan Martin (19), warga Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.

Tersangka Erwin terpaksa dilumpuhkan dengan dua timah panas di kaki sebelah kanannya lantaran mencoba kabur dan melawan petugas.

Sementara itu, satu pelaku lainnya, MD (21), saat ini masih dalam pengejaran tim Tekab Polresta Palembang.

Kota Palembang sejak lama dikenal dengan kota dengan tingkat kejahatan konvensional tertinggi di Indonesia, meliputi pencopetan, penjambretan, penganiayaan, pemerkosaan, dan pencurian.

Upaya serius terkait dengan keamanan ini mulai terlihat sejak Sumsel menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XIV 2004, kemudian berlanjut pada saat menjadi tuan rumah SEA Games Ke-25 2011.

Keamanan pun menjadi perhatian utama para penegak hukum mengingat pada tahun 2018 akan menjadi tuan rumah Asian Games.