Pekerjaan LRT di sungai gunakan alat sensor

id lrt, tiang pancang, jalur kereta api, dalam kota, alat sensor berteknologi canggih, kontruksi tiang Jembatan Ampera, Project Manajemen Unit LRT, Ahmad

Pekerjaan LRT di sungai gunakan alat sensor

Pekerja menggarap dermaga sementara proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan sungai musi Palembang.(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/dol/16) ()

Palembang (Antarasumsel.com) - Pekerjaan pembangunan empat tiang pancang jalur kereta api dalam kota (Light Rail Transit/LRT) di Sungai Musi, Palembang, menggunakan alat sensor berteknologi canggih untuk memastikan tidak mempengaruhi kontruksi tiang Jembatan Ampera yang berada beberapa puluh meter dari titik pemancangan.

Sekretaris Project Manajemen Unit LRT Sumsel Ahmad Wahidin di Palembang, Rabu, mengatakan, pekerjaan penanaman tiang pancang di Sungai Musi ini sangat penting karena berada tidak jauh dari tiang Jembatan Ampera sehingga dibutuhkan alat khusus.

"Mengapa titik ini sangat penting sekali, karena Jembatan Ampera ini masih digunakan dan harus benar-benar dijaga," kata Wahidin.

Ia mengatakan dalam perencanaan teknik pembangunan LRT ini, setiap tiang pancang akan terdiri dari tujuh bor sehingga total bor yang akan dipasang di sepanjang Sungai Musi berjumlah 28 titik.

Pekerjaan ini sudah dimulai sejak awal tahun dengan menghadapi sejumlah kendala, mengingat saat ini arus sungai sedang deras.

"Terkadang pekerjaan meleset dari target karena arus sungai yang deras," kata dia.

Meski demikian, proyek pemasangan tiang pancang di Sungai Musi ini tetap ditargetkan rampung pada 2017 mengingat seluruh pekerjaan fisik juga ditargetkan hingga akhir tahun ini.

Hal ini berkaitan dengan target selesai LRT yakni sebelum pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018.

Pada 2017 ini ditargetkan menyelesaikan bangunan lintasan bagian atas, mulai dari pier head, girder hingga parapet di setiap zonanya.

Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Nasrun Umar mengatakan untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan perencanaan, pemerintah telah mengandeng konsultan dari Jepang.

"Konsultan ini akan membantu kontraktor yakni Waskita Karya agar pekerjaan sesuai dengan perencanaan," kata dia.

Kota Palembang membangun LRT untuk menjadi infrastruktur penunjang pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018.

LRT ini direncanakan membentang sejauh 22,4 kilometer dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Kompleks Olahraga Jakabaring.

Sementara ini pekerjaan kontruksi telah mencapai 27 persen yang diantaranya hampir menyelesaikan seluruh tiang pancang.

Mega proyek ini dibangun menggunakan dana APBN sebesar Rp11 triliun.