Jombang (Antarasumsel.com) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kasus kekerasan terhadap anak tidak bisa dianggap sepele karena dampak yang ditimbulkan tetap melekat pada korban.
"Kekerasan, entah itu terkait fisik maupun psikis, memiliki dampak yang sama fatalnya bagi kesehatan jasmani dan mental anak," kata Khofifah saat deklarasi "Stop Kekerasan Terhadap Anak" di Jombang, Jawa Timur, Minggu.
Menurut Khofifah dampak kekerasan pada anak mungkin tidak terlihat dalam waktu dekat. Namun, seiring berjalannya waktu, dampak dari kekerasan pada anak ini akan terlihat sangat jelas.
Khofifah menerangkan, beberapa hasil riset menyebutkan bahwa anak-anak yang mengalami trauma kekerasan, apa pun bentuknya, akan tumbuh dengan berbagai masalah perilaku, mulai kecemasan, depresi, agresi, hingga pemberontakan.
"Tidak jarang yang sebelumnya menjadi korban bertransformasi menjadi pelaku. Trauma masa lalu yang menjadi penyebabnya," imbuhnya.
Khofifah juga menyoroti semakin maraknya kekerasan seksual anak. Dikatakan, sebagian besar kasus kekerasan seksual terjadi karena beberapa faktor di antaranya konten video porno, minuman keras dan narkoba serta pergaulan yang kontraproduktif.
"Akses informasi yang mudah dan teknologi yang semakin canggih memudahkan anak-anak dalam mengakses konten pornografi dan pola pergaulan yang kurang positif. Ini 'warning' bagi semua orang tua, jangan cuek dan gagap teknologi," ujarnya.
Tidak jarang, lanjut Khofifah, orang tua membiarkan anak berkomunikasi via media sosial tanpa pengawasan lantaran gagap teknologi sehingga tidak sedikit anak berkenalan dengan predator seksual, dijebak, dirayu, digoda, sehingga menjadi korban kejahatan seksual.
Hal lain yang menjadi tantangan dalam memerangi kasus kekerasan seksual anak adalah masyarakat yang cenderung permisif. Tidak sedikit masyarakat yang enggan melaporkan kasus kekerasan seksual ke aparat penegak hukum karena pelakunya justru anggota keluarga sendiri.
"Kebanyakan pelaku kekerasan seksual terhadap anak terkait inses adalah ayah, kakak, dan paman korban," ujarnya.
Khofifah mengajak seluruh pihak mengambil peran dalam upaya memerangi kekerasan seksual anak. Ia juga mendorong agar keluarga sebagai ujung tombak ketahanan nasional terus mengawal pola tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa.
"Mari kita wujudkan 'baitiii jannati' (rumahku adalah surgaku)," katanya dalam acara yang digelar di kediaman advokat Ahmad Rifai dan dihadiri ratusan pelajar SMP, SMA, dan santri dari sejumlah pondok pesantren itu.
Berita Terkait
Pemprov Sumsel optimalkan perlindungan tenaga kerja
Kamis, 28 Maret 2024 14:14 Wib
Pemkab Muba raih penghargaan Paritrana Award 2023
Rabu, 27 Maret 2024 0:39 Wib
Rumah Singgah Banyuasin tempat perlindungan juga akses layanan sosial
Selasa, 19 Maret 2024 20:56 Wib
rumah singgah Banyuasin akses ke berbagai layanan sosial
Kamis, 14 Maret 2024 21:18 Wib
Pemkab Empat Lawang salurkan 300 paket alat pendengaran
Senin, 11 Maret 2024 19:25 Wib
Pemkab OKU gelar pasar murah dan pengobatan gratis
Minggu, 10 Maret 2024 18:36 Wib
Yovie suarakan setiap musisi berhak dapat jaminan sosial
Selasa, 5 Maret 2024 11:51 Wib
Kemenkumham Sumsel membuka program rehabilitasi narapidana narkoba
Senin, 4 Maret 2024 21:02 Wib