Karimun, Kepri (Antarasumsel.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau akan melibatkan kalangan pelajar sebagai juru pemantau jentik (jumantik) untuk mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah dengue dan malaria.
"Selain mencegah penyakit DBD atau malaria. Tujuan kami melibatkan pelajar sebagai jumantik untuk edukasi tentang lingkungan sehat dan bersih dari sarang nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Jumantik, menurut Rachmadi, merupakan program pemerintah pusat dengan melibatkan masyarakat seperti RT atau RW, bertugas memantau dan membasmi jentik pada bak mandi atau wadah-wadah air.
"Tahun lalu, kita tidak punya jumantik karena anggarannya tidak dialokasikan dalam APBD. Dan tahun ini, kita akan hidupkan kembali dengan melibatkan pelajar," katanya.
Dia optimistis pelibatan pelajar sebagai jumantik cukup efektif dalam membasmi jentik sebelum tumbuh menjadi nyamuk dewasa.
"Minimal satu rumah ada satu rumah pelajar yang menjadi jumantik. Kami yakin lebih efektif mencegah penyakit DBD dan penyakit lain yang menular melalui nyamuk," tuturnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan serta sekolah-sekolah agar para siswa bisa dilibatkan sebagai jumantik, minimal memantau jentik di rumah dan lingkungan sekitar.
Pelibatan siswa sebagai jumantik, kata dia, diharapkan dapat menjadi bagian dari kampanye hidup bersih dan sehat terhadap generasi muda, didukung orang tua dan warga masyarakat di setiap lingkungan.
"Di Jawa Barat, program jumantik dengan melibatkan pelajar terbilang sukses. Ini yang akan kita terapkan," kata dia.
Wabah DBD masih menjadi penyakit yang cukup serius untuk diberantas. Setiap tahun, angka penularan DBD juga cukup tinggi, pada 2016 tercatat sebanyak 424 kasus, enam kasus meninggal dunia.
"Untuk penyakit malaria, Karimun termasuk daerah eleminasi malaria. Dan secara statistik, Karimun juga tidak termasuk daerah endemis chikungunya, tapi kita tetap waspada. Salah satunya dengan mengaktifkan jumantik," kata dia.
Berita Terkait
Suplemen diet Jepang kembali menelan korban, total jadi lima orang
Jumat, 29 Maret 2024 18:48 Wib
Dokter sebut pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal
Kamis, 28 Maret 2024 19:51 Wib
Doktersebut flu singapura tak berarti alami flu usai pergi ke Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 17:42 Wib
Perempuan lebih rentan terdampak perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 14:55 Wib
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
OKU luncurkan Program Bebas Stunting
Rabu, 27 Maret 2024 21:02 Wib